JAKARTA, KOMPAS.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengungkapkan, masih banyak perusahaan yang belum melunasi pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) di tahun 2020. Maka, pada tahun ini buruh menolak pembayaran THR dicicil kembali.
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, sedikitnya masih ada sekitar 1.487 pekerja dari 13 perusahaan yang belum mendapatkan hak pelunasan THR 2020, berdasarkan data Serikat Pekerja Nasional (SPN).
KSPI memperkirakan sekitar 54 perusahaan yang masih menunggak pembayaran THR.
Baca juga: Kapan THR PNS Cair? Ini Kata Kemenkeu
Padahal menurut Iqbal, dengan mulai pulihnya perekonomian dan banyaknya insentif yang diberikan pemerintah pada dunia usaha, membuat banyak pengusaha yang sebenarnya sudah mampu membayar penuh THR.
"Perusahaan-perusahaan yang mampu tapi berpura-pura tidak mampu ini banyak, THR-nya di 2020 belum dilunasi, masa 2021 mau dicicil lagi," ujarnya dalam konferens pers virtual, Minggu (11/4/2021).
Iqbal pun mengungkapkan beberapa perusahaan di wilayah Jakarta dan Banten yang masih belum melunasi pembayaran THR, bahkan ada yang baru membayarkan sebesar Rp 250.000. Ini berdasarkan data SPN.
"Di Jakarta saja yang masih nunggak THR 2020, itu ada PT Narawata Makmur baru di bayar 75 persen, kemudian PT Muroco baru dibayar 75 persen, dan yang parah di Jakarta itu ada PT SPF yang baru bayar THR-nya 15 persen," jelas dia.
"Bahkan ada juga yang lebih parah di Banten, yaitu PT Sejin Lestari baru bayar THR-nya Rp 250.000, berarti sisanya sampai saat ini belum dilunasi," imbuh Iqbal.
Ia bilang, mayoritas perusahaan yang menunggak pembayaran THR berasal dari industri padat karya (labor intensive) yakni tekstil, garmen, sepatu, makanan dan minuman, hingga komponen elektronik.
Baca juga: Ini Prediksi Jadwal Pencairan THR bagi PNS di Tahun 2021
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.