Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak 3 Tips untuk Menghindari Investasi Bodong

Kompas.com - 12/04/2021, 06:09 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Kata Rizqi, Berinvestasi fungsinya untuk memiliki tingkat “kecukupan” dalam keuangan. Setiap orang tentu memiliki level “cukup” yang berbeda.

“Maka dari itu, coba dipikirkan kembali bagaimana hidup cukup yang kamu inginkan,” jelasnya.

Perjalanan seorang investor juga tidak bisa langsung cuan. Harus banyak belajar agar cepat dewasa dalam berinvestasi.

Menuru dia, setiap usia, latar belakang, pekerjaan, dan kedewasaan berinvestasi akan sangat menentukan produk yang kamu pakai.

Rizqi menyarankan untuk konsultasi dengan perencana keuangan dahulu untuk tahu posisi kamu dalam berinvestasi saat ini, “Juga, untuk tahu produk mana yang tepat demi mencapai tujuan keuangan,” ucap dia.

Baca juga: Simak Cara Mudah Mengenali Ciri Investasi Bodong

3. Harus siap dengan segala risiko

Investasi memang memiliki banyak risiko, dan kamu harus siap akan itu. Ungkapnya, investasi bisa dikatakan tidak stabil bila sudah keluar dari perencanaan yang telah kamu tentukan.

“Tidak stabil erat kaitannya dengan saham atau obligasi yang dimiliki,” katanya.

Sehingga, pentingnya punya tujuan keuangan adalah kamu jadi tidak panik dalam mengambil keputusan keuangan di kala investasi yang tidak stabil.

Misalnya, jika tujuan jangka panjang kamu adalah untuk hari tua dengan menabung saham, mungkin ketika pasar saham dan obligasi nilainya turun pada tahun 2020, kamu akan bahagia karena diberikan harga diskon yang sangat besar.

Berbeda cerita bila tujuan keuangannya untuk membeli rumah pada tahun 2020, mungkin kamu akan panik karena portofoliomu terkena imbasnya.

Baca juga: Ini Daftar Terbaru Fintech P2P Lending yang Terdaftar di OJK

Maka, penting untuk belajar hal detail dari produk invesatasi yang dimiliki. “Agar mengerti sebelum mengeksekusi,” tegas Rizqi.

Jelasnya, jika tujuan keuangan sudah semakin dekat, disarankan untuk pindah portofolio investasi ke produk yang relatif lebih kecil risikonya.

Dalam produk investasi selalu ada risiko dan volatilitas, “Yang penting bagaimana kita bereaksi dan menyiapkan rencana di setiap momentum,” tutupnya. (Retna Gemilang)

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi artik bukan tanggung jawab Kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com