Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Berikan Bibit Pisang ke Petani di NTT, Mentan Minta Hasilnya Diolah Jadi "Home" Industri

Kompas.com - 12/04/2021, 08:38 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, pihaknya tidak hanya membantu pemulihan budidaya padi, jagung dan peternakan, namun juga memberikan bantuan program untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).

Program tersebut diwujudkan melalui bantuan bibit pisang varietas baru dari hasil Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang) Kementerian Pertanian (Kementan) dan fasilitasi aspek hilir kepada setiap rumah terdampak bencana alam.

"Kami siapkan bibit pisang 100 ribu pohon tanam setiap rumah, hasilnya sangat bagus beda dengan pisang umumnya. Namun, saya ingin bukan soal buah pisang, tetapi hasilnya dapat dikelola menjadi home industri," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diteirma Kompas.com, Senin (12/4/2021).

Home industri yang dimaksud, seperti memproduksi keripik dalam kemasan bagus dan dapat memberikan nilai jual tinggi.

Baca juga: Tingkatkan Transaksi, Gojek Gandeng Pemkot Solo Luncurkan Program Digitalisasi UMKM

Pernyataan itu SYL sampaikan saat berkunjung ke Kupang, NTT guna meninjau lokasi terdampak bencana alam akibat badai tropis seroja di Posko Bencana Alam NTT, Kantor Gubernur NTT, Sabtu (10/4/2021).

Selain meninjau, ia turut menyerahkan bantuan sembako yang dimuat 20 truk dan sarana pertanian bersama Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

SYL mengatakan, kunjungan tersebut merupakan respons cepat Kementan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan mengambil langkah strategis guna menangani dampak bencana alam. Utamanya, mengembalikan produksi padi, jagung dan peternakan.

"Saya hadir di sini untuk bangsa dan negara. Kegiatan ini adalah perintah Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Untuk itu, kami memberikan bantuan darurat berupa sembako dan melihat pertanian terdampak bencana, seperti padi, jagung hingga peternakan agar segera dilakukan upaya pemulihan," imbuh SYL.

Baca juga: UPDATE: 177 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang NTT, 45 Masih Hilang

Sebelumnya, Mentan SYL bersama Bupati Kupang Korinus Masneno telah meninjau lahan pertanian dan peternakan terdampak bencana alam di Oesao, Kabupaten Kupang.

Dalam kesempatan itu, ia menyebutkan, penanganan dampak bencana alam di NTT merupakan salah satu perhatian utama Kementan.

Oleh karena itu, SYL memerintahkan jajarannya bersama pemerintah daerah (pemda) untuk menyusun rumusan program yang tepat guna.

Hal tersebut dilakukan Kementan guna memulihkan produksi padi, jagung dan peternakan. Seperti diketahui, NTT merupakan sentra produksi jagung dan sapi.

Baca juga: Korban Bencana NTT Dapat Bantuan Material dan Bahan Bangunan

"Masalah padi, jagung dan ternak akibat bencana alam ini akan saya hitung dan saya perintahkan dirjen (direktur jenderal) untuk turun cepat menyusun agenda dan program nyata," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan, kunjungan Mentan SYL untuk memberikan bantuan dan program pemulihan, serta peningkatan hasil pertanian utama padi, jagung, dan peternakan.

"Jadi kedatangan Mentan bukan hanya menyerahkan sembako saja. Paling penting, kalau Pak Mentan turun, artinya bantuan utamanya adalah untuk sektor pertanian," ucapnya.

Perlu diketahui, Badai Tropis Seroja terjadi pada Minggu (4/4/2021) dengan membawa angin kencang, banjir bandang dan tanah longsor. Bencana ini mengakibatkan beberapa wilayah NTT porak-poranda.

Baca juga: [POPULER SAINS] Mutasi Virus Corona E484K di Indonesia | Badai Tropis Seroja, Penyebab Banjir NTT

Selain kerusakan bangunan, sektor pertanian tanaman padi, jagung dan peternakan mengalami hal serupa.

Terkait bantuan, Kementan menyalurkan 20 truk sembako untuk korban bencana alam di Kota Kupang, Kabupaten Malaka, Flores Timur, Lembata, dan Sumba Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com