BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Perindustrian

Adaptasi Industri 4.0 di Tengah Pandemi sebagai Game Changer Kebangkitan Ekonomi

Kompas.com - 12/04/2021, 10:47 WIB
Alek Kurniawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 berdampak cukup besar terhadap perlambatan sektor ekonomi di dunia, tak terkecuali Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,19 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Kendati minus, angka tersebut lebih baik dibandingkan capaian pada triwulan III maupun triwulan II. Perbaikan ekonomi secara perlahan tersebut dapat terjadi berkat langkah adaptif yang ditempuh pelaku usaha maupun konsumen melalui pemanfaatan teknologi digital.

Diberitakan Kompas.com, Jumat (9/10/2020), sejak Covid-19 merebak, transaksi online di e-commerce mengalami pertumbuhan hingga 400 persen per bulan. Ini berarti, pelaku usaha di sektor retail sudah mulai beradaptasi menggunakan teknologi digital.

Selain dari sektor retail, pemanfaatan teknologi digital di sektor lain juga bakal ikut mendorong kebangkitan ekonomi akibat pandemi. Pasalnya, teknologi digital dapat mengefisienkan proses produksi sekaligus meningkatkan produktivitas. Teknologi digital juga meminimalkan kontak fisik yang dibutuhkan selama pandemi.

Baca juga: Kemenperin Dorong Pengembangan Kawasan Industri yang Berkelanjutan

Oleh karena itu, perusahaan di berbagai sektor perlu memetakan kembali bisnis yang mereka jalani dengan cermat agar dapat bangkit. Penting juga bagi perusahaan untuk dapat mengakselerasi produktivitas dengan memanfaatkan teknologi terbaru sebaik-baiknya.

Demi mengakselerasi pemanfaatan teknologi, pemerintah pun mencanangkan program Making Indonesia 4.0. Tujuannya, agar seluruh sektor industri dalam negeri dapat terus beradaptasi dan menyiapkan diri untuk mengambil peluang di era industri 4.0.

Ide dasar dari industri 4.0 itu sendiri adalah memanfaatkan dan memaksimalkan ragam teknologi canggih untuk bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional perusahaan.

Akselerasi dan konektivitas industri 4.0 di Tanah Air

Kecepatan perubahan yang disebabkan revolusi industri 4.0 tidak pernah terjadi pada revolusi industri pendahulunya.

Memang, pada awalnya, revolusi industri 4.0 terkesan bergerak lambat. Namun, seiring berjalannya waktu, revolusi industri 4.0 bergerak sedemikian cepat sehingga memengaruhi industri di setiap negara pada keseluruhan sistem produksi, manajemen, dan tata kelola perusahaan.

Bahkan, pengaruh dari industri 4.0 juga dirasakan pada tatanan masyarakat dan individu.

Industri 4.0 membawa harapan sekaligus tantangan. Peluang efisiensi dan produktivitas yang akan membuka pasar baru dan pertumbuhan ekonomi merupakan harapan dari berkembangnya industri 4.0.

Baca juga: Kemenperin: Indonesia Dalam Posisi Siap Menyambut Industri 4.0

Melalui industri 4.0, kualitas hidup seseorang bisa meningkat, orang dapat bekerja lebih baik, dan kebutuhan hidup bisa dipenuhi secara lebih efisien dalam platform digital.

“Kebutuhan digitalisasi mutlak diperlukan dalam dunia industri, baik dalam hal manajemen, capacity building, quality testing, track and trace sistem logistik, serta penerapan automasi dan perencanaan yang mampu bekerja sendiri,” jelas Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (12/4/2021)

Menperin mengatakan, inovasi dan kualitas talenta merupakan kunci utama untuk memenangkan persaingan global di era industri 4.0.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun membuat beberapa langkah strategis untuk mengakselerasi penerapan industri 4.0 diTanah Air. Salah satunya dengan mendirikan Pusat Inovasi dan Pengembangan SDM Industri (PIDI 4.0).

Baca juga: Kemenperin Akselerasi Pengembangan Kendaraan Listrik Nasional

Tujuannya, untuk memberikan pengalaman secara langsung dan pendampingan kepada industri dalam penerapan industri 4.0 yang diharapkan mampu mengakselerasi pengembangan SDM industri di masa depan.

PIDI 4.0 merupakan pusat pembelajaran manufaktur digital yang membantu perusahaan dalam mengembangkan operasi, desain, dan produktivitas mereka di seluruh rantai nilai (value chain).

PIDI 4.0 juga akan dijalankan dengan konsep kemitraan serta kerja sama pemanfaatan antara pemerintah dan swasta untuk mendorong terbentuknya sinerginas dalam kolaborasi untuk mengakselerasi transformasi industri 4.0 di Indonesia.

“PIDI 4.0 memiliki visi sebagai solusi satu atap penerapan industri 4.0 di Indonesia dan jendela Indonesia 4.0 untuk dunia,” jelas Agus.

Indonesia terpilih sebagai official partner country di Hannover Messe 2021 yang akan berlangsung secara virtual pada 12-16 April 2021. DOK. KEMENPERIN Indonesia terpilih sebagai official partner country di Hannover Messe 2021 yang akan berlangsung secara virtual pada 12-16 April 2021.

Ajang Hannover Messe

Kemampuan industri 4.0 Indonesia memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai buktinya, Indonesia terpilih sebagai official partner country di Hannover Messe 2021 yang akan berlangsung secara virtual pada 12-16 April 2021.

Indonesia pun menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang terpilih sebagai official partner country.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kemenperin Eko S.A Cahyanto mengatakan, terpilihnya Indonesia menjadi official partner country menunjukkan keunggulan posisi Indonesia dalam industri 4.0.

Keterlibatan Indonesia di Hannover Messe juga dapat memberikan peluang untuk meraih sejumlah investasi potensial ke dalam negeri.

Baca juga: Indonesia Satu-satunya Negara ASEAN yang Jadi Partner Country Hannover Messe 2021

“Selain itu, kami optimistis partisipasi Indonesia dalam ajang ini dapat pula memberikan kontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional dan global akibat dampak pandemi,” tutur Eko.

Sebagai informasi, Hannover Messe merupakan pameran teknologi industri terbesar di dunia yang sudah berjalan selama 72 tahun. Pada 2019, acara yang diselenggarakan di Kota Hannover, Jerman, ini diikuti oleh 6.500 peserta dari 75 negara.

Setiap tahun, rata-rata pengunjung yang datang ke Hannover Messe sekitar 225.000 orang yang merupakan C-level perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia.

Adapun beberapa partner country yang berkolaborasi dengan Hannover Messe di antaranya India (2015), Amerika Serikat (2016), Polandia (2017), Meksiko (2018), Swedia (2019), Indonesia (2021), Portugal (2022), dan Indonesia (2023).

Baca juga: 63 Startup Indonesia Akan Tampil di Hannover Messe 2021

Sebagai partner country pada 2021 dan 2023, Indonesia dapat menampilkan diri sebagai negara emerging yang tengah melakukan transformasi ekonomi menuju industri 4.0 berbasis riset dan inovasi.

Pada tahun ini, ada enam tema besar yang akan diangkat, yaitu mengenai automation motion and drives, digital ecosystem, energy solutions, engineered parts and solutions, global business and market, dan new work.

Terdapat 156 exhibitor asal Indonesia yang akan mengisi keenam tema. Exibitor tersebut terdiri dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kementerian atau lembaga pemerintah, kawasan industri, perusahaan besar, asosiasi, dan sartup.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai keikutsertaan Indonesia di Hannover Messe 2021, silakan kunjungi laman indonesiahm2021.id.


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com