[TREN FILM KOMPASIANA] "Raya and The Last Dragon" Kental Kultur Asia Tenggara | "Shinbi's House" Animasi Hantu Lucu untuk Anak-Anak

KOMPASIANA---Saat mendengar film animasi, mungkin yang terlintas adalah film yang identik dengan anak-anak.

Tapi jangan salah, ternyata film jenis ini juga memiliki banyak penggemar dari kalangan dewasa.

Setiap tahunnya, berbagai studio animasi berlomba untuk menghadirkan film animasi berkualitas untuk memanjakan para penonton.

Mereka tak cuma menampilkan film yang hanya menarik dari tampilan visual tetapi juga menyajikan cerita yang unik dan edukatif.

Bagi kamu yang rindu dan ingin menonton serta mengekplorasi film-film animasi, berikut 4 rekomendasi film di Kompasiana:

1. "Raya and The Last Dragon" yang Kental dengan Kultur Asia Tenggara

Film animasi keluaran Disney yang berjudul Raya and The Last Dragon jadi salah satu film yang paling ditunggu kehadirannya pada tahun 2021 ini.

Raya and The Last Dragon mengangkat kisah tentang seorang putri bernama Raya dan berlatar di sebuah negeri yang indah dan subur bernama Kumandra.

Dikisahkan di negeri ini para manusia dan naga hidup berdampingan. Hingga suatu ketika datanglah ancaman dari monster yang disebut Druun.

Cerita tentang putri Raya dan petualangannya terinspirasi dari kultur budaya masyarakat Asia Tenggara.

Kompasianer Dewi Puspa dalam artikelnya membedah kultur Asia Tenggara apa saja yang terdapat dalam film animasi ini. Beberapa diantaranya nampak familiar bagi para penonton termasuk dari Indonesia. (Baca selengkapnya)

2. Menghidupkan Harapan di Tengah Kehilangan dalam "Over The Moon"

Over The Moon sejatinya memiliki cerita yang sangat sederhana dan tema yang sudah banyak diangkat dalam film-film lainnya.

Bermula ketika Fei-Fei yang memendam rindu pada sosok sang Ibu yang sudah meninggal. Kesedihannya semakin dalam ketika mendapati fakta bahwa Ayahnya memutuskan untuk menikah kembali.

Dalam kesedihannya, Fei-Fei pun bertekad membangun sebuah roket yang akan membawanya ke luar angkasa, bertemu dengan dewi bulan yang dahulu sering diceritakan oleh kedua orangtuanya.