Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Beri Upah Rendah ke Kurir, Shopee: Insentif Mitra Sangat Kompetitif

Kompas.com - 13/04/2021, 07:33 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Shopee International Indonesia (Shopee) buka suara terkait isu memberi upah rendah kepada kurir Shopee Express.

Isu tersebut muncul lantaran berita keterlambatan pengiriman barang yang berujung pada dugaan demo kurir yang dikabarkan mengalami pemotongan tarif kirim per paket.

Executive Director Shopee Indonesia Handhika Jahja mengatakan, nilai insentif yang didapatkan kurir Shopee Express cukup kompetitif bila dibandingkan dengan rata-rata industri jasa logistik.

Baca juga: Shopee Tak Bisa Pilih Kurir? Ini Penjelasan Manajemen

Bila mitra pengemudi bisa membawa paket sebanyak 80 paket sehari, maka bisa mendapatkan insentif rata-rata sebesar Rp 2.213 per paket.

Sementara, menurut dia, rata-rata upah per paket di pasaran saat ini di kisaran Rp 1.700 hingg Rp 2.000 per paket untuk jasa logsitik lain.

"Dapat kami informasikan bahwa insentif untuk mitra pengemudi SPX sangatlah kompetitif di industri jasa logistik. Contohnya, jika seorang mitra pengemudi SPX di wilayah Jabodetabek membawa 80 paket dalam sehari, mereka bisa mendapatkan insentif rata-rata senilai Rp 2.213 untuk setiap paket," jelas Handika kepada Kompas.com, Senin (13/4/2021).

Ia juga memastikan skema insentif Shopee selalu mengikuti peraturan yang berlaku di daerah terkait. Selain itu, nilai isnentif juga akan mengikuti tingkat harga di pasar untuk bisa mencapai titik temu terbaik antara permintaan pengguna dan ketersediaan kurir.

Baca juga: Pastikan Kelancaran Pengiriman Paket Saat PSBB, Paxel Tambah Kurir

"Kami juga selalu mendengarkan masukan dan aspirasi dari para mitra pengemudi SPX, dan terus berupaya untuk menjaga kenyamanan dari semua pihak," jelas Handika.

Sebelumnya, ramainya pemberitaan terkait demo kurir Shopee Express karena upah rendah ramai di Twitter karena beberapa pihak membuat utas terkait hal tersebut.

Salah satu akun yang diketahui membuat utas yakni @braddamamad, yang utasnya di unggah 9 April 2021 lalu.

Berdasarkan utas tersebut dijelaskan, upah kurir Shopee Express per paket di kawasan Jakarta sebesar Rp 1.800 per paket. Nilai tersebut didapatkan bila kurir telah mengirimkan 40 paket dalam sehari dan mendapatkan jaminan penghasilan sebesar Rp 115.000.

https://twitter.com/braddamamad/status/1380539438841786368?s=20

"Contoh, untuk Jakarta. Kurir harus bawa minimal 40 paket dan keantar semua maka kurir mendapatkan 115.000. Paket ke 41 dan seterusnya kurir akan mendapatkan 1800/paket. Kok dikit banget? Iya, gue setuju dengan ini. Menurut gue ini gak pantas untuk kurir!," tulis utas tersebut.

Baca juga: Ramai Berita Keterlambatan Pengiriman Paket karena Buruh Demo, Ini Respons Shopee

Salah satu kurir ShopeeExpress yang dihubungi Kompas.com mengaku, nominal tarif per paket tersebut sudah mengalami penurunan sebanyak empat kali dalam setahun. Mulanya tarif per paket ditetapkan sebesar Rp 5.000, kemudian turun menjadi Rp 3.500 per paket, dan terus turun menjadi Rp 2.200 dengan perubahan sistem insentif menjadi jaminan pendapatan, hingga saat ini menjadi Rp 1.800 per paket untuk kawasan Jakarta.

Selain itu, terjadi perubahan pembayaran upah per paket dengan sistem jaminan pendapatan yang mulanya sebanyak untuk 30 paket per hari dengan jaminan pendapatan Rp 115.000.

Kemudian, untuk paket ke-31 dan seterusnya dihitung Rp 2.200 per paket di Januari lalu. Kini, jumlah paket yang harus dikirim untuk bisa mendapatkan jaminan pendapatan Rp 115.000 meningkat menjadi 40 paket sehari dengan nilai tarif paket ke 41 dan seterusnya menjadi Rp 1.800 per paket.

Dengan tarif tersebut, ia mengatakan, pendapatan yang bisa diraup oleh kurir rata-rata sebanyak Rp 130.000 hingga Rp 150.000 per hari dengan paket yang terkirim sebanyak 50 hingga 60 paket.

"Itu kotor, belum untuk pengeluaran bensin dan makan," ujar dia.

Baca juga: Ikuti Program Ekspor Shopee, Seller Lokal Ini Capai Peningkatan Penjualan 20 Kali Lipat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com