Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Korupsi Bansos, Risma Ajak Warga Koreksi Data Mulai Bulan Depan

Kompas.com - 13/04/2021, 12:20 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengajak seluruh masyarakat turut mengoreksi Data Terpadu Bantuan Sosial (bansos) yang diperbarui. Targetnya, data tersebut bisa diakses mulai bulan depan, alias bulan Mei 2021.

Koreksi data dinilai bisa mencegah praktik korupsi bantuan sosial (bansos) yang digulirkan Kemensos untuk 40 persen masyarakat termiskin.

"Ke depan, yang kita lakukan adalah bagaimana data ini bisa diberikan secara transparan, siapapun bisa melihat siapa yang menerima bantuan, sehingga koreksi itu bisa dilakukan oleh masyarakat," kata Risma dalam acara Strategi Nasional Pencegahan Korupsi secara daring, Selasa (13/4/2021).

Baca juga: Berapa Kenaikan Tagihan Listrik Rumah Tangga Per Bulan Mulai 1 Juli?

Risma menuturkan, koreksi masyarakat akan melengkapi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang saat ini sudah padan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Kepadanan data dilakukan usai Kemensos menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan Kementerian Dalam Negeri. Kerja sama ini menbuat bansos yang disalurkan pada Maret-April sudah sesuai dengan NIK.

"Kalau misalnya, ada tetangga tidak layak menerima bantuan, tapi kenapa di situ ada (tertera di DTKS)? Itu bisa dikoreksi, yang mengoreksi adalah masyarakat," sebut Risma.

Tak cukup sampai sana, pihaknya meminta Pemda terus meng-update DTKS setiap bulan. Sebab bagaimanapun, data berubah sangat cepat. Penerima bansos yang pindah rumah hingga meninggal harus terus diperbarui.

"Terus dilakukan updating data tiap bulannya. Itu yang coba kita upayakan, mudah-mudahan pertengahan bulan ini kami bisa membuka data itu, sehingga data itu bisa transparan," sebutnya.

Baca juga: 17,4 Juta Orang Dapat Bansos, Cek Data Penerima di dtks.kemensos.go.id

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com