JAKARTA, KOMPAS.com - Ramadhan bisa menjadi momen introspeksi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik, termasuk dalam hal mengatur keuangan.
Sebab berdasarkan survei OVO, 6 dari 10 orang mengaku sulit mengatur keuangan selama Ramadhan, terlebih karena pandemi bisa membuat kebutuhan cenderung lebih banyak.
Dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (13/4/2021), Head of Corporate Communication OVO Harumi Supit mengatakan, survei juga menyebutkan 52 persen orang menggunakan dana darurat (yang ditarik dari tabungan/investasi) guna memenuhi kebutuhan saat Ramadhan.
Baca juga: Cegah Korupsi Bansos, Risma Ajak Warga Koreksi Data Mulai Bulan Depan
Selain masalah tersebut, survei juga menunjukkan 4 dari 10 orang melenceng jauh dari rencana awal terkait perencanaan keuangan saat Ramadhan, dan 43 persen orang menggunakan seluruh THR-nya untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri.
Di sisi lain, hanya 4 dari 10 orang yang menyimpan THR-nya untuk tabungan jangka panjang, 50 persen orang akan tetap memberi THR dalam bentuk transfer sebagai hadiah meskipun tidak dapat bertemu saudara dan kerabat.
Perencana Keuangan Lolita Setyawati mengungkapkan, survei menunjukkan mayoritas masyarakat sulit mengatur pengelolaan keuangan.
Beberapa kesalahan yang sering kali dilakukan saat Ramadhan antara lain tidak membuat perencanaan/anggaran dan tidak mencatat pengeluaran, mudah tergoda keinginan, menggunakan sumber dana yang tidak sesuai peruntukan, misalnya dana darurat.
Kesalahan lain dalam mengelola keuangan saat Ramadhan yakni berutang demi gaya hidup selama Ramadhan hingga tidak membuat skala prioritas.
Baca juga: Punya Banyak Dompet Digital? Kelola dengan 5 Cara Ini agar Tidak Boros
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.