Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dukung Petani, Kementan Siapkan Stok Pupuk Subsidi 3 Kali Lipat

Kompas.com - 13/04/2021, 21:17 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah melalui PT Pupuk Indonesia menyatakan telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi hingga tiga kali lipat dari ketentuan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan, persiapan stok pupuk bersubsidi tersebut merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam mendukung pertanian.

“Untuk enam minggu ke depan kebutuhan pupuk telah dikirim. Berarti tidak ada lagi alasan pupuk tidak tersedia," kata Mentandalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (13/4/2021).

Sementara itu, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy menyatakan, distribusi pupuk bersubsidi tersebut sesuai dengan data pada elektornik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK).

Baca juga: Pastikan Stok Pupuk di Pantura Aman, Kementan Siapkan Sejumlah Strategi

“Jumlah pupuk subsidi sangat terbatas. Oleh karena itu, kami menggunakan sistem tertutup melalui e-RDKK untuk mendistribusikannya. eRDKK berisi data petani penerima bantuan, serta jumlah pupuk yang akan diterimanya,” jelas Sarwo Edhy.

Jumlah pupuk subsidi, kata dia, akan disesuaikan dengan kuota yang ada.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kriteria penerima pupuk bersubsidi telah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 49 Tahun 2020.

Beberapa kriteria penerima pupuk bersubsidi, yaitu memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), memiliki lahan maksimal dua hektar (ha), tergabung dalam kelompok tani dan telah menyusun e-RDKK.

Baca juga: Kementan Siap Amankan Ketersedian Pangan Saat Ramadhan dan Lebaran

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Investasi Pupuk Indonesia Taufik Eko Wibowo menyatakan, selama enam minggu ke depan, pupuk subsidi telah didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Ia berharap, pupuk yang telah terdistribusi dapat mencukupi kebutuhan para petani.

“Kami selalu berusaha memastikan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan aturan pemerintah. Stok tersebut (berjumlah) dua hingga tiga kali lipat lebih banyak dari stok minimum ketentuan pemerintah,” jelasnya.

Adapun stok pupuk bersubsidi yang telah disiapkan di gudang lini satu (produsen) sampai dengan gudang lini empat (kios resmi) sebanyak 1.500.000 ton.

Baca juga: Pandemi Corona bagi Petani Jahe, Awalnya Membawa Berkah, Kini Bikin Gundah

Menurut Taufik, jumlah tersebut cukup untuk alokasi selama enam minggu ke depan.

Ia pun memaparkan rincian stok pupuk yang terdiri dari 698.000 ton pupuk urea, 304.000 ton pupuk NPK Phonska, 198.000 ton pupuk ZA, 172.000 ton pupuk SP-36, dan 145.000 ton pupuk organik petroganik.

Untuk membantu kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi, kata Taufik, Pupuk Indonesia sudah didukung dengan jaringan distribusi yang luas.

Disebutkan bahwa Pupuk Indonesia memiliki 9 unit pengantongan, 6 unit distribution center (DC), 203 kapal laut, lebih dari 6.000 truk, 595 gudang dengan kapasitas 3.100.000 ton, dan 1.200 jaringan distributor dengan lebih dari 29.000 kios resmi.

Baca juga: Dorong Permodalan Petani Mandiri Gandeng Pupuk Indonesia

“Pupuk Indonesia juga telah menerapkan teknologi digital 4.0 dalam pendistribusian pupuk, melalui distribution planning and control system (DPCS) yang dapat memonitor posisi pengiriman barang, dan memantau stok hingga ke level kios secara real time,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com