Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN WORKLIFE KOMPASIANA] Beda Worklife antara Milenial Muda dan Tua | Jangan Keseringan Lembur! | Bahagia Meski Punya Bos "Killer"

Kompas.com - 14/04/2021, 14:38 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Beragam definisi rentang usia tentang milenial memunculkan dua golongan, milenial tua dan milenial muda.

Dalam dunia kerja, kedua golongan tersebut memiliki perbedaan cukup kentara. Akibatnya, kedua golongan ini kerap kesulitan dalam satu frekuensi yang sama.

Contoh, milenial muda suka bekerja cepat, efektif, efisien, mendahulukan aksi dan menomorduakan birokrasi.

Mereka tidak suka rapat-rapat formal dan koordinasi berkepanjangan, apalagi membuat laporan panjang-panjang.

Sementara milenial tua tidak keberatan berlama-lama membuat laporan detil dan panjang seusai proyek mereka selesai.

Dan sayangnya, milenial tua juga cenderung overthinking terhadap pekerjaan dan rekan kerja sehingga mengesankan mereka lambat dalam bekerja.

Selain mengenai milenial muda dan tua dalam dunia kerja, ada juga pembahasan lembur karyawan dan atasan yang galak.

Berikut konten-konten menarik dan populer kategori Worklife di Kompasiana:

1. Secuplik Beda Worklife antara Milenial Muda dan Tua

Selain mengenai etos kerja, perbedaan lain antara milenial muda dan tua adalah loyalitas dan gaji.

Tak dipungkiri bahwa milenial muda terbilang sering berpindah-pindah tempat kerja. Rata-rata mereka tak lebih dua tahun untuk pindah ke tempat kerja baru. Hingga mereka pun dijuluki kutu loncat.

Sementara milenial tua merek cenderung loyal pada sebuah perusahaan. Bahkan hingga puluhan tahun.

Demikian juga soal gaji. Milenial muda cenderung tidak masalah dengan gaji yang tak terlalu besar, selama di tempat kerja mereka milenial muda dapat terbuka terhadap ide-ide segar dan tidak monoton.

Lain halnya dengan milenial tua yang menginginkan gaji yang bisa menopang cicilan benda-benda kebutuhan hidup mereka. (Baca selengkapnya)

2. Kalau Enggak Penting Banget, Jangan Keseringan Lembur!

Lembur bekerja oke saja dilakukan. Tapi kalau keseringan? Nanti dulu!

Bekerja lembur memang boleh saja dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan, terlebih deadline.

Namun, kalau terlalu sering lembur, kamu harus evaluasi cara kerjamu. Jangan-jangan kamu gagal memanajemen pekerjaan kamu secara efektif dan efisien, termasuk juga kamu gagal bertanggung jawab kepada job desk yang sudah diamanahkan kepada kamu sehingga memaksa kamu untuk terus lembur.

Lainnya juga jangan lupakan kesehatanmu akibat terlalu lembur bekerja. (Baca selengkapnya)

3. Rahasia Bahagia dalam Karier Meski Punya Atasan "Killer"

Menjalani karier dengan menjadi pekerja atau tenaga profesional di suatu organisasi bisnis tertentu barangkali akan menghadirkan cukup banyak suka duka.

Sebagian merasa begitu betah dan nyaman dengan tempat kerjanya, berhubungan baik dengan rekan kerja, serta mungkin memiliki atasan yang bersahabat dengan segala keramahan dan perhatian kepada anggota timnya.

Di sisi lain, tidak menutup kemungkinan ada sebagian orang yang lain mengalami kondisi bertolak belakang.

Lingkungan kerja kurang harmonis, suasana pekerjaan terasa tidak nyaman, dan parahnya berada dalam kendali atasan killer yang begitu mudahnya melontarkan amarah, gemar menjatuhkan sanksi, sering memberikan maklumat yang menekan anak buah sehingga keberadaannya cenderung tidak diharapkan.

Oleh karena itu menata pikiran, tindakan, dan perilaku kita sangat diperlukan agar semuanya memiliki keselarasan untuk menunjang kebahagiaan yang didambakan itu.

Dengan demikian kebahagiaan ditempat kerja pada dasarnya yang paling menentukan bukanlah orang-orang yang ada disana. Bukan juga killer tidaknya sang atasan yang membawahi kita. (Baca selengkapnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com