Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Ledakan Kilang Balongan, Bau Menyengat hingga Protes Warga

Kompas.com - 15/04/2021, 10:45 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kilang minyak di Balongan, Indramayu sebelum alami kebakaran pada 29 Maret 2021 pukul 00.45 WIB, ternyata sempat ada bau yang menyengat hingga di protes oleh warga setempat.

Hal itu terjadi beberapa jam sebelum insiden ledakan terjadi di kilang minyak yang dikelola oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) itu.

Kronologi detik-detik terbakarnya Kilang Balongan terungkap dari pernyataan Ombudsman RI berdasarkan hasil investigasinya.

Baca juga: Pertamina Diminta Percepat Ganti Rugi Warga Terdampak Kebakaran Kilang Balongan

 Di sisi lain, Pertamina juga sempat mengungkapkan kronologi ledakan dalam rapat dengan DPR RI pekan lalu.

Ombudsman RI mengungkapkan kronologi terjadinya ledakan kilang menurut versi warga usai melakukan investigasi lapangan ke lokasi kebakaran kilang pada 7-8 April 2021 lalu.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari lapangan, pada Minggu 28 Maret 2021 pukul 21.30 WIB warga Balongan datang ke pihak Pertamina karena mencium bau yang sangat menyengat dari kilang Pertamina sejak sore.

Namun, karena merasa keluhan tak digubris oleh sekuriti, warga pun menjadi emosional dan melakukan aksi lempar batu ke kantor Pertamina.

Kemudian di hari yang sama pada pukul 22.00 WIB, warga yang protes dibubarkan oleh polisi yakni Polsek Balongan. Lalu pada pukul 23.45 WIB mulai terjadi ledakan kecil dari kilang tersebut.

"Selanjutnya, pada Senin 29 Maret 2021 pukul 00.00-01.00 WIB ada ledakan yang lebih besar, tepatnya pada 00.45 WIB," kata Anggota Ombudsman RI Hery Susanto dalam konferensi pers virtual, Rabu (14/4/2021).

Setelah terjadi ledakan besar, warga pun berhamburan. Bahkan di lokasi kejadian terdapat mobil Polsek Balongan yang juga terbakar.

Baca juga: Ini Penjelasan Dirut Pertamina di DPR soal Kebakaran Kilang Balongan

Masih di hari dan jam yang sama, saat itu ada 6 warga yang habis menghadiri pengajuan dan melewati jalan yang dekat dengan lokasi ledakan. Alhasil, pada saat terjadi ledakan 6 warga tersebut terhempas dan mendapatkan luka berat.

"Sementara ada 15 orang yang juga alami luka ringan, itu adalah warga yang tinggal di dekat lokasi," jelas Hery.

Kronologi versi Pertamina

Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono mengungkapkan, beberapa jam sebelum terjadinya kebakaran memang ada komplain dari warga. Ia perkirakan itu terjadi pada pukul 23.00 WIB Minggu, 28 Maret 2021.

"Dengan komplain itu kami lakukan tindakan jangan boleh mendekat, yang dari arah menuju kilang di tutup jalannya. Kebetulan yang terkena kemarin itu, (warga) yang pulang dari pengajian, arah dari kilang menuju pulang," ujar dia dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (5/4/2021).

Menurut Djoko, salah satu komplain warga ialah adanya bau menyengat dari area kilang minyak yang tidak biasanya terjadi. Namun, kata dia, bau itu berasal dari pembersihan holding basin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com