Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Catat Ekspor Tertinggi Sejak 2011, Akibat Depresiasi Rupiah?

Kompas.com - 15/04/2021, 14:31 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Capaian ekspor Indonesia pada bulan Maret 2021 dinilai sangat impresif. Badan Pusat Statistik melaporkan, nilai ekspor Indonesia pada Maret 2021 mencapai 18,35 miliar dollar AS.

Capaian ekspor tersebut tumbuh 20,31 persen secara bulanan (month to month/mtm) maupun 30,47 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Kepala BPS Suhariyanto menyebut, capaian tersebut termasuk yang tertinggi dalam ekspor RI.

"Tadi saya sampaikan (capaian ekspor) tinggi sekali, 18,35 miliar dollar AS. Ini yang tertinggi sejak Agustus 2011. Waktu itu mencapai 18,64 miliar dollar AS," kata Suhariyanto dalam konferensi video, Kamis (15/4/2021).

Baca juga: Terus Melonjak, Harga Bitcoin Diramal Bisa Tembus Rp 1 Miliar

Kendati demikian, Kecuk tak memungkiri depresiasi rupiah jadi salah satu penyebab ekspor RI tumbuh tinggi. Selama bulan Maret 2021, rupiah sudah terdepresiasi 1,89 persen.

Mengutip data Bloomberg pukul 13.38 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kini di level Rp 14.624. Terjadi pelemahan sebesar 22 poin atau 0,15 persen setelah pembukaan pagi tadi di level Rp 14.617.

"Betul bahwa selama Maret ada depresiasi, ketika rupiah melemah harga produk jadi lebih murah sehingga lebih kompetitif dan jadi meningkatkan (ekspor). Kemungkinan iya (karena depresiasi, tapi jawaban yang lebih komplit lebih pas kalau dari Bank Indonesia," ungkap dia.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Kecuk ini berujar, kinerja ekspor impor yang impresif akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2021.

Tercatat RI kembali membukukan surplus neraca perdagangan 1,57 miliar dollar AS. Sepanjang kuartal I, Indonesia telah mengalami surplus neraca perdagangan sebesar 5,52 miliar dollar AS.

"Dengan kenaikan ekspor yang tinggi tentunya akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi kuartal Ip2021. Karena kalau lihat share ekspor 20,21 persen sebagai faktor penambah, sementara impor sebagai faktor pengurang 19,20 persen," papar dia.

Baca juga: Ekspor Maret 2021 Tembus 18,35 Miliar Dollar AS, Pertanian Jadi Penopangnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com