Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN WISATA KOMPASIANA] Berkemah di Tepi Situ Patenggang | Begini Rasanya Kena Prank Tebing Keraton dan Tahura

Kompas.com - 15/04/2021, 21:28 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Kini berkemah menjadi salah satu kegiatan yang dipilih untuk menikmati waktu libur bersama keluarga ataupun orang terdekat.

Lokasi pilihannya pun sangat beragam. Namun, yang saat ini tengah hits adalah di Cianjur, Bandung, Jawa Barat atau tepatnya di Ciwidey.

Di sana terdapat Situ Patenggang, lokasi yang biasa dijadikan untuk glamping alias glamour camping.

Area glamping ini sangat ramah lingkungan karena tak menggunakan AC dan cukup berjarak satu sama lain.

Selain soal glamour camping di Ciwidey, atau juga pengalaman seru perjalanan ke Tebing Keraton dan Taman Hutan Raya (Tahura), serta resep masakan pho ala vietnam yang bisa dicoba di rumah.

Berkut konten-konten menarik dan populer kategori Wisata di Kompasiana:

1. Menikmati Panorama Alam Ciwidey dengan Berkemah di Tepi Situ Patenggang

Yang paling menarik di sini adalah kita juga bisa glamping bersama keluarga.

Area glamping ada yang persis di tepi situ dan ada juga yang berada di tengah kebun teh. Bisa dibilang sangat privat dan cocok untuk liburan di masa pandemi.

Kompasianer Mom Abel mengatakan glamping di tepi situ Patenggang ini sangat berkesan baginya. Sebuah pengalaman unik bisa berkemah di tepi danau.

"Meskipun ibarat kata kami hanya pindah tempat tidur, namun udara yang segar dan pemandangan indah memukau semakin menghangatkan kebersamaan kami. Pengalaman rasa yang sungguh berharga," tulis pengalamannya. (Baca selengkapnya)

2. Begini Rasanya Kena Prank Tebing Keraton dan Tahura Bandung

Buat kalian yang memang tergolong kaum rebahan jangan sampai kalian kena prank. Jangan percaya kalau ada yang bilang "mendingan kalian jalan kaki aja, nggak jauh kok" untuk menuju Tebing Keraton.

Menurut google maps, jarak antara tempat parkiran ke Tebing Keraton sekitar 1,7 km. Bila kalian kaum rebahan coba-coba malangkah, siap-siap gempor, begitu kata Kompasianer Andri Mastiyanto.

Alasannya, di beberapa titik terdapat trek yang menanjak 15-25 derajat yang bisa bikin ada kata-kata hati "lanjut atau balik yaks"

Apalagi saat balik turun dari kawasan wisata Tebing Keraton. Bagi yang tidak tau cara melangkah dengan benar, bisa-bisa paha atau betis kalian kram. (Baca selengkapnya)

3. Perkenalkan "Widz Pho", Penganan Orang Timur yang Diolah Orang Barat

Kompasianer Widz Stoops membagikan resep sup khas Vietnam yang bisa dicoba ditiru di rumah.

Sebenarnya sup ini dinamakan "Pho" yang di dalamnya terdapat mi, daging dan sayuran. Menurutnya, sup ini mirip dengan mi bakso di Indonesia.

Saat membuatnya, untuk memberi rasa 'smoky flavor' pada kuahnya nanti, ia bersama rekannya, Chef Jeanie, membakar bawang bombay dan jahe (beserta kulitnya) selama 15 menit atau hingga berwarna kehitam-hitaman, lalu masukkan ke dalam panci.

Kemudian ia menambahkan 8 gelas kaldu sayur, 1 gelas jamur hitam, 4 siung bawang putih, 4 pekak, 1 ruas jari kayumanis, dan masak hingga mendidih.

"Setelah mendidih, kecilkan api. Tutup pancinya rapat-rapat dan masak lagi dengan api kecil selama dua jam. Memasak dengan api kecil dalam waktu lama membuat semua sari bumbu lebih menyerap ke dalam kuah," tulisnya. (Baca selengkapnya) (IBS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com