Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INACA Prediksi Industri Penerbangan Mulai Pulih pada 2022

Kompas.com - 15/04/2021, 21:32 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja menjelaskan, kinerja industri penerbangan dalam negeri merosot tajam pada 2020 dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal itu tercermin dari traffic movement turun 43 persen dari 2,1 juta menjadi 1,2 juta dan jumlah penumpang turun 70 persen dari 91,6 juta menjadi 35,4 juta. Angkutan kargo pun turun 65 persen dari 1,1 juta menjadi 429.000 ton.

Selain itu, merosotnya kinerja industri penerbangan juga terlihat pula dari sektor pariwisata. Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) turun 71 persen dari 16 juta menjadi 4,6 juta.

"Kita sadari bahwa industri penerbangan merupakan sektor yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/4/2021).

Oleh sebab itu, melalui INACA White Paper dilakukan kajian proyeksi pemulihan industri penerbangan, berdasarkan hasil pembahasan dengan pihak eksternal melalui kegiatan forum group discussion (FGD) yang dilakukan sepanjang Februari-April 2021.

Baca juga: Pengiriman Barang E-Commerce Diproyeksi Naik hingga 5 Kali Lipat

Hasil kajian INACA White Paper menyatakan, industri penerbangan diprediksi akan mulai membaik pada awal tahun 2022 untuk penerbangan domestik. Sementara untuk penerbangan internasional akan mulai pulih pada akhir tahun 2023.

Denon mengatakan, kajian ini memberikan gambaran sekaligus langkah yang tepat untuk membangkitkan kembali sektor penerbangan. Lewat kajian ini diberikan informasi terkait aspek-aspek kekuatan dan peluang apa saja yang mampu menjadi pendorong pertumbuhan dan pemulihan industri.

"Kajian ini nantinya diharapkan dapat membantu para pengambil keputusan, pemerintah dan maskapai penerbangan, serta para stakeholder penerbangan lainnya, dalam menyusun berbagai strategi dan intervensi untuk memulihkan sektor penerbangan selama dan pasca pandemi Covid-19," kata dia.

Tim Riset INACA White Paper, sekaligus Pakar dan Peneliti Hukum Penerbangan dan Pembiayaan Pesawat Udara Unpad, Prita Amalia menambahkan, untuk merumuskan INACA White Paper pihaknya telah melakukan sejumlah kajian guna memproyeksikan pemulihan sektor penerbangan.

Baca juga: Menhub Sarankan Maskapai Bangun Bisnis di Luar Sektor Penerbangan, Ini Alasannya

Diantaranya melalui aspek kesehatan terkait pengaturan vaksin dan pendistribusiannya, lalu aspek stimulus ekonomi terkait dukungan pemerintah untuk sektor transportasi udara.

Selain itu, aspek kebijakan terkait regulasi pembatasan pergerakan orang dan regulasi yang berkaitan dengan kapasitas penerbangan.

Kemudian diketahui bahwa pemulihan industri penerbangan setidaknya paling cepat dimulai pada awal 2022.

"Untuk mewujudkan hal itu maka diperlukan dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan dan regulasi sebagai strategi pemulihan sektor penerbangan, seperti bantuan fiskal untuk pengurangan beban operasional," kata Prita.

Ia menegaskan, bahwa bangkitnya sektor transportasi di Indonesia merupakan tanda bangkitnya perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, vaksinasi menjadi game changer pemulihan sektor penerbangan di Indonesia.

"Sehingga diperlukan adanya kebijakan atau regulasi untuk mengakselerasi program vaksinasi agar herd immunity masyarakat bisa segera terbentuk dan terciptanya aktifitas masyarakat yang juga dapat mendukung sektor penerbangan," tutupnya.

Baca juga: Ini 3 Negara Pemasok Kurma ke Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com