Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Jokowi, Kini Banyak Orang RI Antre Beli Mobil Baru

Kompas.com - 16/04/2021, 01:02 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut industri otomotif nasional sudah bangkit, terlihat dari kenaikan surat pemesanan (purchase order) produk kendaraan bermotor yang mencapai 190 persen.

Kenaikan drastis pemesanan itu, kata Jokowi, disampaikan dalam pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021.

Karena permintaan mobil meningkat drastis, lanjut dia, membuat produsen otomotif kewalahan. Sementara calon pembeli harus antre atau inden.

“Saya dapat laporan dari Menteri Perindustrian, ada kenaikan untuk purchase order-nya 190 persen. Artinya harus inden. Artinya yang memproduksi ini kewalahan, artinya lagi, industri otomotif sudah bangkit kembali,” kata Jokowi dilansir dari Antara, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: Esemka Tak Masuk Daftar Mobil Bebas Pajak PPnBM

Jokowi mengatakan kenaikan pemesanan kendaraan itu tidak lepas dari berbagai stimulus yang diberikan pemerintah, terutama kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

“Kebijakan relaksasi pajak juga sudah, untuk mendongkrak daya beli, penjualan otomotif, agar mendorong permintaan yang bisa menggerakkan industri otomotif kita,” ujar Jokowi.

Industri otomotif, ujar Jokowi, memang menjadi salah satu sektor industri prioritas untuk ditumbuhkan, terutama dalam masa pemulihan ekonomi seperti saat ini.

Pasalnya, rantai pasok industri otomotif melibatkan banyak subsektor industri, termasuk industri berskala mikro, kecil dan menengah.

Baca juga: Mengenal PPnBM, Pajak yang Bikin Mobil Jadi Barang Mahal di RI

Industri otomotif juga dapat memberikan efek pengganda ekonomi karena memiliki jumlah lapangan kerja yang luas. Indonesia membutuhkan peningkatan penyerapan tenaga kerja agar dapat mendongkrak daya beli masyarakat.

“Industri otomotif merupakan salah satu penggerak perekonomian kita yang harus segera kita akselerasi, kita percepat, karena di sini banyak keterlibatan pelaku usaha dalam negeri, dari mulai hulu sampai hilir yang harus ditingkatkan,” ujar Jokowi.

Kepala Negara juga berharap industri otomotif nasional dapat segera meningkatkan ekspor untuk membantu penerimaan negara.

Namun di tengah upaya untuk mengakselerasi industri otomotif, Presiden Jokowi juga mengingatkan agar pelaku industri tetap waspada dengan bahaya penularan Covid-19 karena pandemi belum berakhir.

Baca juga: Besaran Gaji Kurir Shopee Express 2021 dan Cara Mendaftarnya

“Kita harus tetap waspada terhadap pandemi Covid-19, tapi juga kita tidak boleh berhenti dalam menggerakkan ekonomi, tetap dengan kewaspadaan, tetap dengan kehati-hatian,” ujar Jokowi.

Efek PPnBM

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, pembelian kendaraan bermotor sudah menunjukkan sinyal pemulihan.

Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh insentif bebas PPnBM untuk mobil di bawah 1.500 cc, yang kemudian diperluas menjadi kendaraan 2.500 cc.

"Penjualan otomotif meningkat terutama dengan tambahan fasilitas PPnBM. Terjadi surplus perdagangan dan neraca perdagangan terus positif dan tentunya memperkuat cadangan devisa," kata Airlangga.

Baca juga: Jadi Sumber Polemik Riau dan Sumbar, Apa Itu Pajak Air Permukaan?

Airlangga menyebut, pemulihan terlihat dari indeks manufaktur yang sudah masuk fase ekspansi. Tercatat indeks PMI manufaktur sudah mencapai angka 53,2 persen, angkanya bahkan lebih tinggi dibanding tahun 2019.

Beberapa industri manufaktur yang mengalami perbaikan, antara lain sektor perdagangan, makanan minuman, dan transportasi.

"Bahkan beberapa menunjukkan angka positif selama Covid-19, yaitu informasi komunikasi, kesehatan, kegiatan sosial, pertanian, serta jasa pendidikan," ungkap Airlangga.

Untuk melanjutkan pemulihan, kata Airlangga, pemerintah terus melakukan vaksinasi Covid-19. Per tanggal 6 April 2021, ada sekitar 13,4 juta dosis vaksin yang telah disuntikkan kepada masyarakat.

Baca juga: Minat Daftar TNI AU? Ini Besaran Gaji dan Tunjangannya

Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-8 negara yang paling banyak menyuntikkan vaksin ke warganya.

Dari 8 negara itu, ada 4 negara yang juga memproduksi vaksin, antara lain AS, Inggris, India, dan China.

Dengan kata lain, Indonesia menempati posisi ke-4 negara yang telah menyuntikkan vaksin, di luar negara produsen vaksin. Peringkatnya masih di bawah Brazil, Turki, dan Jerman.

Baca juga: Berapa Gaji Presiden dan Wakil Presiden Indonesia?

"Pemerintah sudah menyiapkan untuk memberikan vaksinasi (kepada) 181,5 juta penduduk yang merupakan 70 persen penduduk untuk menjadi herd immunity," sebut Airlangga.

Kini, pihaknya terus menggenjot vaksin yang diproduksi Bio Farma. Vaksin ini menjadi salah satu harapan setelah India mengembargo pengiriman vaksin di luar negeri karena ada peningkatan kasus Covid-19.

"Tentunya kita lihat apa yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu vaksinasi dan PPKM yang sudah dijalankan, seluruhnya (efektif). Tren (Covid-19) menurun kecuali di Banten," pungkas Airlangga.

Baca juga: Penasaran Berapa Gaji Menteri Per Bulan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com