Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal I-2021, Ekonomi China Tumbuh Pesat 18,3 Persen

Kompas.com - 16/04/2021, 12:44 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

BEIJING, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi China tercatat mencapai 18,3 persen di kuartal I-2021, berdasarkan laporan Biro Statistik Nasional negara tersebut.

Angka ini menunjukkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang tajam setelah China di hantam pandemi Covid-19 sejak akhir 2019 lalu.

Mengutip CNBC, Jumat (16/4/2021), kinerja pertumbuhan ekonomi ini melesat setelah pada kuartal I-2020 ekonomi China turun tajam dengan minus 6,8 persen akibat pandemi.

Baca juga: Perang Dagang China-Australia Kerek Harga Batu Bara

Meski demikian, realiasi ekonomi China sepanjang Januari-Maret 2021 itu, sedikit di bawah ekspetasi analis hasil survei Reuters yang memperkirakan ekonomi negara ini bisa tumbuh 19 persen.

Realiasi di bawah ekspetasi itu dikarenakan kinerja produksi industri tumbuh cukup lambat, meski penjualan ritel tumbuh tinggi.

Penjualan ritel negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu tumbuh 34,2 persen di Maret 2021, melampaui ekspetasi pasar yang memproyeksi tumbuh 28 persen.

Kinerja produksi industri juga tercatat tumbuh sebesar 14,1 persen di Maret 2021, namun angka ini meleset dari proyeksi pasar yang perkirakan tumbuh 17,2 persen.

China merupakan negara pertama yang berhadapan dengan wabah virus corona dan telah berhasil menanganinya. Ekonomi negara ini sebagian besar telah pulih dari kelumpuhan akibat Covid-19.

Baca juga: Erick Thohir Pelajari Cara Reformasi BUMN China

Setelah ekonomi China turun tajam di kuartal pertama tahun 2020, perlahan mulai pulih di kuartal II dengan tumbuh 3,2 persen, lalu kuartal III tumbuh 4,9 persen, dan kuartal IV tumbuh 6,1 persen. Keseluruhan tahun 2020 ekonomi China tumbuh 2,3 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com