Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN EDUKASI KOMPASIANA] PR Orangtua Mengenal Potensi Anak Sejak Dini | Edukasi ala Mangunwijaya

Kompas.com - 16/04/2021, 16:52 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Menggali dan mengenal potensi anak sejak dini menjadi amat sangat penting saat ini.

Mengenal potensi sejak dini dibutuhkan bagi sang anak demi menunjang masa depannya.

Untuk anak mengenal potensi anak sejak dini tentu peran orangtua dan keluarga adalah kuncinya.

Anak yang tumbuh dari pendidikan dan kasih sayang orangtua yang baik turut menentukan bagaimana sanga anak akan tumbuh ke depannya.

Salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan orangtua adalah dengan memberikan stimulus atau rangsangan kepada anak untuk mengeksplorasi banyak kegiatan seperti melakukan beberapa permainan hingga berolahraga.

Selain mengenai potensi anak sejak dini, ada juga edukasi ala Mangunwijaya dan seputar ketakutan berlebih orangtua terhadap pendidikan anak perempuannya.

Berikut 3 konten menarik dan populer kategori Edukasi di Kompasiana:

1. PR Orangtua adalah Membantu Anak Mengenal Potensi Diri Sejak Dini

Orangtua memang wajib membantu anaknya mengenal potensi diri sejak dini. Namun jangan lupakan faktor kualitas pendidikan dan lingkungan yang turut berperan.

Pasalnya, banyak dari orangtua yang cenderung memilih lembaga pendidikan untuk menggantungkan masa depan sang anak tanpa mengenal potensi sang anak terlebih dulu.

Bukan tidak boleh, hanya saja lembaga pendidikan sebatas membantu. Dan, seperti dijelaskan di sebelumnya, orangtua dan keluarga adalah kunci.

Kemudian orangtua juga tidak boleh mengabaikan lingkungan, yang mana faktor ini juga punya peran besar menentukan masa depan. (Baca selengkapnya)

2. Katrol Nilai dan Bocoran Soal Masih Ada, Edukasi ala Mangunwijaya Solusinya

Romo Mangun semasa hidupnya merasa tidak puas dengan paradigma pendidikan ala Orde Baru yang menekankan aspek akademik dan dibalut mentalitas Asal Bapak Senang.

Romo Mangun akhirnya merintis Sekolah Dasar Eksperimental Kanisius Mangunan yang memakai hanya 30% kurikulum pemerintah. Sebanyak 70% sisanya adalah kurikulum kreasi Y.B. Mangunwijaya yang disebut Dinamika Edukasi Dasar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com