Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bernie Madoff, Penjahat Skema Ponzi Terbesar yang Meninggal di Penjara

Kompas.com - 16/04/2021, 18:36 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Time

NEW YORK, KOMPAS.com - Pelaku penipuan investasi dengan skema ponzi terbesar sepanjang sejarah, Bernard L. Madoff meninggal pada Rabu (14/4/2021) lalu.

Pria yang akrab disapa Bernie Madoff itu wafata pada usia 82 tahun, di penjara federal Butner, North Carolina, Amerika Serikat.

Madoff tutup usia ketika tengah menjalani hukuman 150 tahun di penjara, setelah pada 2009 lalu mengaku telah menipu investor dengan skema ponzi. Meskipun belum dipastikan penyebab kematiannya, Madoff diketahui menderita penyakit ginjal kronis.

Baca juga: Skema Ponzi Dominasi Investasi Bodong di Indonesia

Pria kelahiran Queens, New York itu dijatuhi hukuman oleh dewan juri pada 2009 setelah disebut merugikan kliennya dengan skema ponzi sebesar 65 miliar dollar AS.

Dilansir dari Time, Jumat (16/4/2021), Madoff merupakan seorang lulusan Hostra University, dengan studi ilmu politik. Setelah lulus, Ia pun mengambil kelas singkat tentang hukum

Bermodal pengetahuan dan uang yang didapat dari pekerjaanya sebagai penjaga pantai, Madoff mendirikan perusahaan bernama Bernard L Madoff Investment Securities LCC pada 1960. Perusahaan itu mampu menarik minat orang-orang kaya untuk menempatkan dana investasinya.

Semula, Madoff berhasil membuat reputasi baik dengan membayarkan keuntungan kepada para kliennya. Ini dilakukan Madoff dengan cara memberikan keuntungan kepada klien dari dana setoran klien lainnya, atau lebih dikenal dengan skema ponzi.

Namun ketika terjadinya krisis ekonomi di AS pada 2008, modus penipuan investasi tersebut mulai terkuak. Para klien Madoff yang terdampak krisis meminta agar dananya dikembalikan.

Baca juga: Pemilik Skema Ponzi Terbesar di China Dihukum Penjara Seumur Hidup

Akan tetapi, Madoff dan perusahaannya tidak bisa mencairkan dana para kliennya. Mereka mengaku, dana yang dikelola telah ludes habis.

Skema ponzi yang dilakukan oleh Madoff selama puluhan tahun diperkirakan telah merugikan para kliennya sebesar 65 miliar dollar AS atau sekitar Rp 942,5 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar AS).

Lebih dari 37.000 orang yang tersebar di 120 negara, termasuk sutradara kawakan Steven Spielberg menjadi korban Madoff.

Dengan nominal tersebut, Madoff bahkan mengalahkan penipuan yang dilakukan oleh Charles Ponzi pada 1920, yakni sebesar 20 miliar dollar AS, yang pada saat itu disebut sebagai terbesar di dunia.

Baca juga: Pengamat Sebut Produk Jiwasraya Investasi Skema Ponzi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Time
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com