Gas bumi juga disalurkan bumi ke Pembangkit Tambak Lorok, serta melayani 7.093 rumah tangga. Secara keseluruhan, volume penyerapan gasnya mencapai 23,85 billion british thermal unit per day (BBTUD).
Untuk keseluruhan wilayah Jawa Tengah, potensi pasar masih dapat berkembang karena saat ini demand terpusat di kawasan industri eksisting.
Strategi penyaluran yang digunakan menggunakan beberapa moda, yaitu gas pipa, CNG, maupun LNG menyesuaikan kebutuhan.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Infrastruktur, PGN Realisasikan Interkoneksi Pipa SSWJ dan WJA
“Untuk sumber pasokannya, PGN saat ini memiliki beberapa opsi sumber pasokan gas untuk Jateng seperti Jimbaran Tiung Biru (JTB), Saka Muriah, dan LNG teluk Lamong,” kata Syahrial.
Sebelumnya, Ganjar juga mengatakan, kebutuhan gas bumi di Jateng saat ini cukup mendesak.
Jateng memiliki potensi geografis yang menguntungkan, diapit oleh dua provinsi besar yang kaya akan pasokan dan pasar gas. Selain itu, Jateng juga merupakan tujuan dari dua pipa transmisi.
Dari sisi konsumen, di Jateng banyak industri yang potensial menyerap gas bumi sebagai energi untuk produksi.
Dengan adanya MoU dengan JPEN, diharapkan dapat memberikan dukungan untuk penyediaan infrastruktur CNG.
Baca juga: Bantu Pulihkan Ekonomi, PGN Berupaya Perluas Jangkauan Penyaluran Gas Bumi
Adapun, JPEN merupakan suatu perusahaan perseroan daerah milik Provinsi Jawa Tengah yang bergerak di bidang Hulu dan Hilir Migas, Energi Baru Terbarukan (EBT), dan Jasa Penunjang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.