Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KABAR KADIN

Silaturahmi ke Kadin Jakarta, Arsjad Rasjid Beberkan Strategi Kunci agar Pengusaha Bisa Bangkit dari Pandemi

Kompas.com - 17/04/2021, 12:39 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Agung Dwi E

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid bersilaturahmi dan berdialog ke Kadin Jakarta, Jumat, (16/4/2021).

Dalam dialog tersebut, Arsjad ingin mendengar langsung problem riil yang dihadapi para pelaku usaha di DKI Jakarta selama masa pandemi Covid-19.

Untuk diketahui, Jakarta merupakan provinsi dengan infrastruktur bisnis terbaik. Sebanyak 50 persen perputaran uang nasional berlangsung di Jakarta.

Provinsi DKI Jakarta juga memiliki angaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) terbesar, yakni sekitar Rp 80 triliun. Meski begitu, Covid-19 memberikan pukulan telak bagi pengusaha di DKI Jakarta.

Baca juga: Kadin: Sekitar 30 Juta UMKM Tutup karena Pandemi Covid-19

Provinsi DKI Jakarta bahkan mengalami pertumbuhan minus terbesar dibandingkan provinsi lainnya. Adapun sektor jasa, seperti pariwisata, restoran, dan hotel, merupakan sektor yang paling merasakan imbasnya.

Karena kondisi itu, Arsjad pun turut berempati atas kesulitan para pelaku usaha di DKI, khususnya pelaku usaha di sektor pariwisata, transportasi, konstruksi, usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan umrah.

Dalam dialog tersebut, Arsjad yang juga calon ketua umum Kadin periode 2021-2026 membeberkan sejumlah langkah konkret perlu dilakukan agar pelaku usaha dapat segera mentas dari keterpurukan.

"Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk pemulihan adalah prioritas di bidang kesehatan karena kesehatan adalah tulang punggung ekonomi di saat pandemi," ujar Arsjad dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (17//4/2021).

Baca juga: Kadin Dorong Peran Asosiasi dalam Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca Covid-19

Selanjutnya, imbuh Arsjad, langkah kedua yang dapat ditempuh adalah pengembangan ekonomi nasional dan daerah.

"Ketiga, pengembangan kewirausahaan dan kompetensi," jelas Arsjad .

Ketiga langkah tersebut juga menjadi bagian dari visi dan misi Arsjad dalam mencalonkan sebagai ketua Kadin pada periode 2021-2026. Ia sendiri mengaku siap memimpin serta membangun Kadin yang baru untuk menjadi rumah bersama bagi para pelaku usaha di Tanah Air.

"Indonesia membutuhkan Kadin baru yang inklusif dan kolaboratif. Kadin harus menjadi rumah bersama sekaligus wadah kerja sama dan kolaborasi antara pengusaha dan pemerintah," papar Arsjad.

Baca juga: Pulihkan Ekonomi, Waketum Kadin: UMKM Menjadi Fondasi

Di kesempatan yang sama, Ketua Kadin DKI Jakarta Diana Dewi menyatakan dukungan untuk pencalonan Arsjad Rasjid. Ia percaya, Arsjad dapat membawa perubahan bagi Kadin.

Diana menyebut, sedikitnya terdapat 1,2 juta pengusaha di Jakarta. Sebanyak 94 persen di antaranya merupakan pelaku UMKM yang mengalami dampak serius akibat pembatasan sosial.

"Dari 168.000 sudah mendapatkan pembinaan dari Jakpreneur dengan bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI. Namun, kami belum bisa 100 persen melakukan pembinaan. Ke depan, kami titipkan pada Kadin DKI kepada Pak Arsjad," ujar Diana.

Dukungan serupa juga disampaikan oleh Ketua Dewan Penasehat Kadin DKI Jakarta Irjen Pol (Purn) Burhanudin Andi.

Baca juga: Kadin: Sudah 15.000 Perusahaan Daftar Vaksinasi Gotong Royong

"Ini suatu pola yang bagus. Pak Arsjad merangkul dari daerah ke pusat. Kami juga sudah berdoa, Pak, sama-sama tadi usai shalat ashar, semoga Pak Arsjad terpilih menjadi Ketua Umum," tutur Burhanudin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com