Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulap Minyak Jelantah Jadi Biodiesel, Pria Ini Raup Omzet hingga Ratusan Juta

Kompas.com - 17/04/2021, 13:27 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Minyak goreng bekas pakai atau minyak jelantah biasanya dibuang oleh penggunanya setelah digunakan.

Namun, hal tersebut tidak dilakukan oleh pemuda berusia 21 tahun, Andi Hilmi.

Pria asal Makasar, Sulawesi Selatan itu justru melihat minyak jelantah sebagai peluang bisnis.

Baca juga: Bisnis Kebutuhan Muslim di Indonesia Tak Gentar Lawan Pandemi

Minyak goreng bekas pakai digunakan sebagai bahan baku pengembangan biodiesel. Setiap bulannya, ia mampu menerima omzet sebesar Rp 200 juta.

Berawal dari kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) sehingga mengakibatkan para nelayan di Makasar tak bisa melaut, Andi pun mulai mencari solusi untuk menggantikan BBM dengan biodiesel dari minyak jelantah.

"Saya berusaha mencari pengganti energi terbarukan agar bisa digunakan oleh para nelayan. Prinsip saya, karya yang kita buat harus sesuai dengan kebutuhan pada saat itu," katanya, dikutip dari website Kementerian ESDM, Sabtu (17/4/2021).

Tidak berhenti ke para nelayan saja, Andi terus berusaha untuk memperluas jaring usahanya.

Ia pun memutuskan untuk mengikuti organisasi seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Baca juga: Perusahaan Ini Kembangkan Biodiesel dari Tanaman Jarak Pagar

Jejaring ini dimanfaatakan betul oleh Andi setelah mengikuti kompetisi berbagai forum di tingkat nasional dan internasional.

Bahkan tak sedikit yang menawarkan berbagai bentuk kerja sama dari jejaring tersebut.

Menurutnya, bisnis pengolahan jelantah jadi biodiesel masih memiliki banyak tantangan, antara lain dalam teknologi pengolahan dan proses pengumpulan minyak jelantah.

Untuk mengumpulkan pasokan minyak, Andi membuat bank minyak jelantah RT/RW dengan fasilitas seperti check point dan jerigen.

Dengan ini dia dapat mengintegrasi satu kota.

Baca juga: Berkat Biodiesel, Pertamina Sudah Tak Lagi Impor Solar

Namun, untuk membuat bank minyak jelantah yang ideal, diperlukan biaya tidak sedikit.

Oleh karena itu Andi mengajak perusahaan besar untuk bekerja sama membuat bank minyak jelantah melalui program CSR.

Hingga saat ini, Andi sudah membuat bank sampah di sekitar 20 sekolah, menyasar 500 siswa yang berarti membidik 500 rumah tangga.

Tantangan lain dari sisi teknis biodiesel adalah karakteristik bawaan dari minyak jelantah yang akan sulit memenuhi tuntutan tinggi kualitas biodiesel untuk B30.

Untuk meningkatkan jumlah pasokan minyak jelantah, Andi sering melakukan edukasi kepada masyarakat sekitar. Ia mengajak masyarakat menabung minyak jelantah.

Baca juga: Dengan Kendaraan Listrik dan Biodiesel, Pemerintah Targetkan Hemat 437.000 Barrel BBM Per Hari pada 2030

Nantinya, tabungan minyak jelantah ini ditukar dengan minyak goreng baru dan nantinya terbiasa mengonsumsi minyak goreng yang sehat.

Andi juga mengedukasi nelayan yang awalnya enggan menggunakan biodiesel karena warnanya berbeda dari solar, sehingga mereka khawatir kapal jadi rusak.

Andi memastikan, selain harganya lebih murah daripada solar, biodiesel juga tidak akan merusak mesin kapal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com