Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Bisnis Adiguna Sutowo, Anak Mantan Bos Pertamina Ibnu Sutowo

Kompas.com - 18/04/2021, 15:03 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha nasional Adiguna Sutowo meninggal akibat sakit di RSPP Pertamina pada pukul 04.04 WIB, Minggu (18/4/2021).

Adiguna Sutowo dikenal sebagai pemilik dan pendiri MRA Group. Ia merupakan anak dari mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) di era Orde Baru, Ibnu Sutowo.

Namanya juga dikenal luas sebagai mertua dari artis Dian Sastrowardoyo. Ia meninggal di usia 62 tahun.

Perusahaan miliknya yang cukup terkenal adalah MRA Group yang merupakan akronim dari PT Mugi Rekso Abadi. Perusahaan ini bergerak di bidang media yang meliputi penerbitan majalah, berita online, dan stasiun radio.

Baca juga: Gurita Bisnis Tommy Soeharto, Sang Pangeran Cendana

Selain media massa, MRA juga merambah bisnia lainnya seperti restoran, importir kendaraan mewah seperti Ferrari, hingga perhotelan. Sosoknya juga dikenal dekat dengan Keluarga Cendana, terutama kedekatannya dengan Tommy Soeharto. 

Sementara itu, jaringan restoran yang dimiliki MRA antara lain gerai es krim Haagen Dazs, berikutnya adalah Hard Rock Cafe yang berlokasi di Jakarta dan Bali.

Estafet bisnis di bawah MRA saat ini diwariskan kepada anaknya, Maulana Indraguna Sutowo yang saat ini menjabat sebagai CEO PT Mugi Rekso Abadi. Maulana Indraguna Sutowo tak lain adalah suami dari artis Dian Sastro.

Baca juga: Bisnis Bob Hasan, Julukan Raja Hutan dan Kedekatan dengan Soeharto

Dikutip dari Tribunnews, perusahaan Adiguna Sutowo juga mengelola beberapa hotel antara lain Hotel Sultan (dulu Hotel Hilton), Bali Hilton, dan Lagoon Tower Hilton.

Adiguna Sutowo juga dikaitkan dengan kepemilikan Hotel Four Season dan Apartemen Four Season di Bali.

Bisnis hotelnya tersebut dikelola oleh PT Indobulid Co yang merupakan peninggalan dari ayahnya Ibnu Sutowo, seorang purnawirawan jenderal bintang tiga di era Presiden Soeharto. 

Baca juga: Gurita Bisnis Bambang Trihatmodjo, Putra Soeharto yang Gemar Berbisnis

Penguasaan keluarga Ibnu Sutowo atas sebagian lahan di Senayan, lokasi Hotel Sultan, sempat jadi polemik.

Saat masih bernama Hotel Hilton, hotel mewah itu menjadi sorotan publik setelah meruaknya kasus penyalahan perpanjangan hak guna bangunan (HGB) Hotel Hilton tahun 2002 lalu.

Perpanjangan hak guna itu diduga menyalahi prosedur karena dilakukan tanpa izin dari Badan Pengelola Gelora Bung Karno sebagai pemegang hak pengelolaan lahan kawasan Senayan yang merupakan kepanjangan tangan negara.

Dikutip dari laman DJKN Kementerian Keuangan, masalah lahan Hotel Sultan membuat aset negara itu terancam lepas dari kepemilikan pemerintah. Ini setelah BPN memberikan izin perpanjangan HGB tanpa persetujuan Sekretariat Negara (Setneg) selaku pemegang Hak Pengelolaan Lahan (HPL) atas tanah negara.

Baca juga: Ini 7 Orang Terkaya Indonesia dari Bisnis Kayu

Saat itu, Kepala Kantor Wilayah BPN DKI Jakarta, Robert J Lumampouw dijatuhi hukuman penjara 3 tahun.

Robert terbukti memberikan perpanjangan HGB kepada PT Indobuild Co selaku pengembang selama 20 tahun. Dari perpanjangan itu, PT Indobuild Co lalu menuntut pelepasan dari HPL Setneg.

Sementara itu dikutip dari laman resmi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), kasus sengketa lahan negara itu juga sempat menyeret mantan Menpora, Mahadi Sinambela.

Mahadi sempat dipanggil Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tim Tastipikor) Kejagung untuk dimintai keterangan sebagai saksi kasus dugaan korupsi di Gelora Senayan terkait perpanjangan hak guna bangunan (HGB) Hotel Hilton.

Baca juga: Para Komisaris BUMN Waskita: Eks Kapolri, Jaksa, hingga Relawan Jokowi

Ia dimintai keterangan mengenai surat yang diterbitkannya ketika menjabat sebagai Wakil Ketua I Badan Pengelola Gelora Senayan (BPGS) yang ditujukan ke Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) juga PT Indobuild Co selaku pengelola Hotel Hilton.

Adiguna Sutowo juga sempat mendirikan PT Pelayaran Umum Indonesia (Pelumin). Perusahaan ini diketahui menyewakan beberapa kapalnya untuk armada Pertamina.

Ayah Adiguna Sutowo, Ibnu Sutowo, merupakan tokoh militer di era Presiden Soeharto. Ibnu Sutowo dikenal dengan dekat Keluarga Cendana. Ia menjadi dirut Dirut Permina (cikal bakal Pertamina) sejak 1968.

Berita meninggalnya Adiguna Sutowo bisa dilihat dalam tautan berikut ini. 

Baca juga: Pengusaha Adiguna Sutowo Meninggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com