"Seperti yang bapak lakukan, tidak sengaja bapak telah memutuskan rantai kemiskinan. Di sini saya melihat, kalau tidak bisa menolong orang banyak, cukup menolong satu orang saja," tulis Kompasianer Theresia Iin. (Baca selengkapnya)
3. Perempuan (Tak) Perlu Sekolah Tinggi
Anggapan bahwa sekolah tinggi hanya akan membuang waktu dan uang itu ada dan nyata.
Kompasianer Qori Qonitatuz melihat itu kepada temannya sendiri yang baru saja berhenti kuliah dan memutuskan menikah.
"Aku sudah capek, Ri. PP (pulang-pergi) rumah (ke) sana jauh, matkulnya berat, apalagi sekarang sudah menikah. Takut ga sempat ngurusin rumah," ujar temannya, seperti yang dituliskan Kompasianer Qori Qonitatuz.
Perempuan di mata masyarakat bukanlah prioritas penerima pendidikan.
Bagi mereka, tulis Kompasianer Qori Qonitatuz, perempuan yang berkontribusi di rumah tak perlu payah-payah sekolah tinggi.
"pendidikan tinggi itu bukan untuk menghabiskan uang maupun waktu. Namun lihatlah, pendidikan bahkan bisa memuliakan sebuah keluarga, layaknya semakin tingginya derajat manusia dengan ilmu," lanjutnya. (Baca selengkapnya)
***
Ingin membaca konten menarik lainnya tentang topik berikut? Silakan ikut Topik Pilihan Spesial Kompasiana Hari Kartini: Pendidikan Perempuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.