Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuan di Tengah Pandemi, Toko Bahan Kue asal Malang Ini Mampu Jual Ribuan Produk

Kompas.com - 19/04/2021, 13:57 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Era digital memberi peluang yang menjanjikan untuk menjalankan bisnis online. Bahkan, kini bisnis berbasis digital kian ngetren sampai bisa dijadikan sebagai sumber mata pencaharian.

Meski demikian, memulai bisnis online punya tantangan tersendiri. Sebelumnya, beberapa hal harus dipahami agar bisnis berjalan lancar. Penjual mesti mempertimbangkan mulai dariproduk, stategi promosi, hingga pemilihan platform e-commerce yang tepat.

Bagi sejumlah orang, hal itu bisa jadi kendala, utamanya bagi ibu rumah tangga yang belum familiar dengan alur bisnis online.

Hal yang sama juga dialami oleh Susan Dewi, pemilik toko bahan kue Susandewiksu yang berhasil mendigitalisasi usaha lewat platform e-commerce.

Baca juga: Shopee: UMKM Alami Peningkatan Penjualan hingga Lima Kali Lipat dalam Program 4.4 Mega Shopping Day

Perempuan asal Malang, Jawa Timur, itu memulai bisnis toko bahan kue sejak 2018. Berbekal ilmu food science yang dipelajari saat kuliah, Susan memberanikan diri memulai usaha toko bahan kue dari garasi rumahnya.

Namun demikian, awalnya ia tidak paham cara untuk memulai bisnis secara online.

Berkat dorongan sang suami yang bekerja di bidang digital marketing, Susan akhirnya memutuskan bermigrasi dari toko offline ke online.

Baca juga: Fokus Berjualan Daring Selama Pandemi, Merek Sneakers Asal Klaten Tembus Pasar Global

Dari suami pula Susan punya pemahaman mengenai tren potensi bisnis digital. Ia mulai paham bahwa Indonesia dan negara lain kini mulai mengadopsi sistem bisnis dari offline ke online lewat platform e-commerce.

“Kesempatan (bisnis online) yang ada harus dilanjutkan dengan taking action, yaitu mencoba,” ujar Susan dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (19/4/2021).

Adapun suaminya mendaftarkan toko bahan kue Susan tersebut ke e-commerce Shopee. Saat pertama kali memulai bisnis online, imbuh Susan, pihaknya tidak memiliki nama untuk dijadikan brand toko.

“Akhirnya, suami mendaftarkan atas nama saya Susandewiksu,” terangnya.

Baca juga: Shopee Catat ada 50.000 Produk UMKM yang Terjual ke Luar Negeri Tiap Hari

Meski menurut Susan nama toko tersebut terkesan biasa saja, bisnis toko bahan kue Susandewiksu di e-commerce Shopee justru berkembang pesat.

Dari yang semula buta teknologi, lanjut Dewi, dalam waktu singkat, bisnis toko kue Susandewiksu semakin meroket.

“Bisnis kami semakin besar dalam waktu singkat menurut penilaian para supplier kami,” kata Susan.

Tambah karyawan hingga jual ribuan produk

Ssan juga sempat mengisahkan, pada awal menjalankan toko bahan kue, ia tak banyak target. Sebab, tokonya merupakan bisnis sampingan.

Baca juga: Bank Mandiri Gandeng Shopee dan Visa Luncurkan Mandiri Kartu Kredit Shopee, Apa Manfaatnya?

Namun, setelah toko online di marketplace Shopee berkembang pesat,  Susan menjadikan toko Susandewiksu sebagai fokus utama dalam berbisnis.

Ia mengatakan, bila bisnis tersebut dilakukan dengan pola pikir sampingan, maka hasilnya pun akan sampingan. Sebaliknya, bila bisnis tersebut dijadikan sebagai prioritas, hasilnya pun signifikan.

Berpegang pada prinsip itu, omset bisnis Susan yang dilakoni melalui Shopee merangkak naik.

Susan menjelaskan, keberhasilan itu terlihat dari jumlah pegawai yang semakin bertambah. Ia pun menceritakan, awal berbisnis ia hanya dibantudua asisten rumah tangga.

Baca juga: Ikuti Program Ekspor Shopee, Seller Lokal Ini Capai Peningkatan Penjualan 20 Kali Lipat

“Kini bertambah sampai 30 karyawan yang siap sedia mendukung jalannya usaha toko bahan kue kami di e-commerce Shopee,” jelas Susan.

Tak hanya itu, kini lebih dari 2.100 produk bahan kue berhasil terjual. Beragam produk mulai dari tepung terigu, ragi instan, keju, hingga aneka bumbu masakan dan minuman, termasuk alat perlengkapan produksi kue pun lengkap tersedia.

Bertahan di tengah pandemi lewat bisnis digital

Susan mengaku, bisnis secara online merupakan salah satu kunci untuk pengusaha tetap bertahan di tengah pandemi.

Ia bilang, e-commerce dapat memudahkan pengusaha untuk memperbesar kapasitas bisnis.

Baca juga: UMKM Mau Ikut Program Ekspor Shopee? Simak Caranya

Lewat e-commerce, pelanggan Susandewiksu mendapat opsi untuk mendapatkan bahan kue yang mereka butuhkan dengan lebih mudah. Lagi pula, ia juga banyak mendapat pelanggan baru yang sebelumnya tidak berada dalam jangkauannya saat hanya berbisnis offline.

Sebagai informasi, pertumbuhan bisnis Susandewiksu berhasil meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2020. Peningkatan tersebut melebihi capaian penjualan pada 2019.

Susan mengatakan, capaian tersebut bisa diraih karena  menerapkan strategi bisnis yang ia sebut sebagai “Service Excellence”.

Lewat strategi itu, Susan menjaga kualitas produk serta layanan kepada pelanggan. Ia pun mengutamakan karakter brand serta menyuguhkan pengalaman belanja yang unik.

Baca juga: Shopee Beberkan 3 Barang yang Bakal Laris di E-commerce pada 2021

Karena itu, tak heran ia berhasil meraup loyalitas konsumen sehingga bisnis tersebut laris manis.

“Berkat strategi 'Service Excellence', satu orang konsumen bahkan bisa melakukan pembelian hingga 32 kali dengan nominal pembelanjaan yang besar,” terang Susan.

Tak hanya itu, keberhasilan dalam berbisnis secara digital membawa Susan menjadi pembicara di sebuah seminar tentang bisnis online.

Pada kesempatan tersebut, Susan berbagi pengalaman bagaimana merintis usaha, termasuk saat awal ia mulai mengenal bisnis online melalui e-commerce.

Baca juga: Induk Shopee Buka Program Beasiswa di Indonesia, Ada Kesempatan Magang dan Kerja

“Saya menyampaikan kepada para peserta, bahwa ibu rumah tangga yang gaptek bukan jadi alasan untuk tidak memulai usaha. Semua itu bisa dipelajari dengan mudah dari berbagai sumber informasi. Kuncinya adalah berani memulai,” jelas Susan.

Momentum bisnis di bulan Ramadhan

Memasuki Ramadhan, jenis usaha toko bahan kue Susandewiksu merupakan salah satu kategori yang paling banyak dibutuhkan konsumen.

Karena itu, ia mempersiapkan secara detail agar dapat memenuhi kebutuhan pasar. Sejumlah persiapan pun dilakukan, salah satunya memastikan logistik berjalan lancar untuk mengantisipasi lonjakan pesanan.

Selain itu, produk harus dipastikan ready stock setiap hari dan cepat di-restock kembali. Pasalnya, selama Ramadhan, produk yang diburu konsumen beragam, mulai dari bahan baku kue hingga makanan ringan buatan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Baca juga: Di Shopee Malaysia hingga Filipina, 50.000 Produk UMKM RI Terjual Setiap Hari

Tak hanya itu, Susan juga mengikuti kampanye Big Ramadan Sale dari Shopee. Lewat kampanye ini, pembeli dapat memenuhi berbagai kebutuhan harian dengan ragam penawaran menarik dari Shopee.

Saat kampanye berlangsung, terang Susan, pesanan melonjak tajam. Susandewiksu bahkan pernah mendapatkan 700 sampai 800 pesanan dalam sehari.

Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi Susan. Agar pesanan dapat dituntaskan dalam waktu singkat, Susan mempersiapkan tim yang sigap.

Tujuannya, agar bisa melakukan pengemasan sampai pengiriman barang tepat waktu sesuai  service level agreement (SLA), yaitu barang terkirim dalam dua jam melalui jasa ojek online (ojol).

Baca juga: Shopee Hadirkan 171 Mitra Penjual Lokal di Shopee Basha Market Live

Kini, bisnis yang dimulai dari garasi rumah itu, sudah memiliki fasilitas yang terintegrasi dengan rekanan ekspedisi lokal yang siap mengantarkan produk-produk Susandewiksu.

“Kami berharap, Shopee selalu memberikan inovasi-inovasi, terutama agar produk bisa lebih cepat sampai ke tangan konsumen,” ujar Susan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com