Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YDBA Beri Pembinaan untuk Para Perajin Cangkul di Klaten

Kompas.com - 19/04/2021, 16:59 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) terus melakukan pembinaan kepada para perajin cangkul di Klaten, Jawa Tengah.

Direktur PT Astra International Tbk sekaligus Ketua Pembina YDBA Gita Tiffany Boer mengatakan, inisiatif ini dilakukan karena YDBA melihat adanya potensi kebutuhan pasar, kompetensi, dan kreativitas serta komitmen UMKM pande besi dalam mengembangkan produk.

"Kami sangat bangga UMKM pandai besi di Klaten, Jawa Tengah, yang dibina YDBA sejak tahun 2018," ujar Direktur Astra sekaligus Ketua Pembina YDBA Gita Tiffany Boer dalam siaran persnya, dikutip Kompas.com, Senin (19/4/2021).

Baca juga: Astra Group Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik lewat Proyek EV Smart Mobility

Sementara itu, Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Djony Bunarto Tjondro mengatakan, semua UMKM binaan Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA), termasuk UMKM yang memproduksi alat pertanian, diharapkan dapat membawa hasil guna yang positif.

Karena itu, YDBA selalu siap memberikan pelatihan-pelatihan mengenai manajemen dan teknik produksi yang berkualitas agar hasil produksinya juga berkualitas.

Sementara itu, sejumlah pelaku usaha mengakui kehadiran YDBA sangat membantu mereka.

Seperti yang disampaikan oleh Supriyanto, pemilik Usaha Dagang Arum Sari, perajin cangkul di Dukuh Karangpoh, Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah.

Daerah ini sudah sejak lama sudah dikenal sebagai sentra pandai besi, penghasil alat-alat pertaian, terutama cangkul.

Supriyanto menjelaskan, setelah mendapatkan pelatihan dari YDBA, pola kerja di bengkelnya pun berubah. Prosesnya sistematis dan teratur, sehingga waktu produksi juga cepat.

“Dengan menerapkan itu, kami memiliki standar kualitas yang tetap untuk semua produk yang kami hasilkan. Kehadiran YDBA bukan bicara pada volume barang yang dihasilkan. YDBA mengajarkan kami menghasilkan produk berkualitas,” katanya.

Baca juga: Perajin Besi di Pulau Jawa DIpastikan Bisa Penuhi Kebutuhan Cangkul Nasional

Supriyanto juga menyebutkan, rata-rata tiap hari usahanya di UD Arum Sari bisa memproduksi 30 cangkul. Produk tersebut dipasok ke sejumlah daerah melalui pengepul seperti di Sragen, Ponorogo, Pekalongan, dan wilayah Klaten sendiri.

Harga satu cangkul beragam, bergantung pada ukurannya. Kisaran harganya yang ia jual sebesar Rp 50.000 sampai Rp 85.000 per unit.

Saat ini, ia hanya mengalami kendala untuk pemasaran produk agar lebih massif.

Perajin lainnya, Didik Dwi Hartanto mengakui hal serupa. Menurut dia, kehadiran YDBA sangat positif dalam membantu para perajin cangkul.

Pria berusia 57 tahun ini mengatakan, YDBA memberikan pelatihan-pelatihan agar pelaku usaha bisa memproduksi dengan sistematis. Kualitas produk menjadi perhatian yang besar.

Didik memproduksi “Pacul Jawa” yang memang menjadi andalannya. Pacul Jawa dianggap lebih kuat dan diminati banyak petani di Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com