Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Dorong Industri Makanan dan Minuman Terapkan Industri 4.0

Kompas.com - 20/04/2021, 05:35 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan dengan menerapkan teknologi industri 4.0.

Transformasi digital ini dinilai membawa dampak positif terhadap peningkatan investasi dan produktivitas di sektor industri dan menciptakan tenaga kerja yang kompeten.

“Artinya, industri 4.0 memberikan multiplier effect bagi perekonomian nasional. Apalagi, dapat juga mendukung dan mempermudah aktivitas industri saat kondisi pandemi seperti saat ini,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui siaran resminya, dikutip Kompas.com, Selasa (20/4/2021).

Baca juga: Industri Farmasi dan Alat Kesehatan Dipacu Adopsi Sistem Industri 4.0

Menperin menegaskan, berdasarkan peta jalan Making Indonesia, industri makanan dan minuman adalah satu dari 7 sektor yang diakselerasi untuk mengadopsi teknologi industri 4.0.

“Langkah strategis ini diharapkan dapat mendongkrak kinerja sektor unggulan tersebut,” ucapnya.

Kementerian Perindustrian mencatat, kinerja industri makanan dan minuman selama periode 2015-2019 rata-rata tumbuh 8,16 persen atau di atas rata-rata pertumbuhan industri pengolahan non-migas sebesar 4,69 persen.

Lalu, di tengah dampak pandemi, sepanjang kuartal IV tahun 2020, terjadi kontraksi pertumbuhan industri non-migas sebesar 2,52 persen.

Namun demikian, industri makanan dan minuman masih mampu tumbuh positif sebesar 1,58 persen pada tahun 2020.

Baca juga: Dengan Industri 4.0, Pemerintah Yakin Indonesia Masuk 10 Besar Negara Ekonomi Terkuat

Industri makanan dan minuman juga mempunyai peranan yang penting dalam kontribusi ekspor industri pengolahan non-migas.

Pada periode Januari-Desember 2020, total nilai ekspor industri makanan dan minuman mencapai 31,17 miliar dollar AS atau menyumbang 23,78 persen terhadap ekspor industri pengolahan non-migas sebesar 131,05 miliar dollar AS.

Sementara itu, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi mengatakan, pihaknya terus aktif mendorong pelaku industri di Indonesia untuk bermitra bersama pemerintah dalam upaya transformasi menuju industri 4.0.

Untuk itu, BSKJI bersama 24 satuan kerja layanan teknisnya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia siap mendampingi perusahaan dalam menjalankan transformasi industri 4.0 mulai dari asesmen, konsultansi hingga sertifikasi.

“Dengan adanya perubahan dunia pasca-pandemi Covid-19 ini, kita dapat berperan dalam mendorong transformasi ekonomi melalui Making Indonesia 4.0, sejalan dengan program Indonesia tumbuh, di mana peran teknologi informasi menjadi sangat penting di samping upaya percepatan perizinan, penyederhanaan birokrasi serta reformasi regulasi,” papar Doddy.

Baca juga: Adaptasi Industri 4.0 di Tengah Pandemi sebagai Game Changer Kebangkitan Ekonomi

Sejauh ini, sudah ada beberapa perusahaan yang sudah menerapkan industri 4.0. Salah satunya adalah Tirta Fresindo Jaya (Mayora grup).

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Abdul Rochim mengatakan, pihaknya menyambut baik dan mengapresiasi PT. Tirta Fresindo Jaya atas inisiasi untuk melakukan transformasi industri 4.0.

“Kami berharap Mayora grup dapat terus bertransformasi memimpin sektor industri makanan dan minuman,” tuturnya.

Terlebih saat ini belum banyak perusahaan penanaman modal dalam negeri yang sudah melesat jauh bertransformasi menjadi industri 4.0.

“Kami ingin perusahaan ini dapat menjadi lighthouse nasional untuk mendorong transformasi digital perusahaan industri nasional yang lebih baik,” imbuh Abdul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com