Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Rakyat Gandeng Bukalapak Beri Modal ke UMKM hingga Rp 2 Miliar

Kompas.com - 20/04/2021, 14:25 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BukaPengadaan salah satu anak usaha dari Bukalapak bekerjasama dengan Modal Rakyat untuk membuka peluang pembiayaan bagi usaha mikro, kecil menengah (UMKM) dalam jaringan ekosistem BukaPengadaan.

Pembiayaan yang diberikan merupakan jenis pembiayaan invoice financing atau PO financing. Adapun nominal pembiayaan per pinjaman mencapai Rp 2 miliar dengan durasi pinjaman (tenor) singkat yakni 2 hingga 3 bulan.

Direktur BukaPengadaan Hita Supranjaya mengatakan, melalui kerjasama ini, BukaPengadaan dan Modal Rakyat berkomitmen membantu UMKM agar dapat tumbuh tanpa harus khawatir dengan permasalahan cash flow yang terbatas, sehingga pertumbuhan bisnis dapat semakin berkembang pesat.

Baca juga: Bukalapak Dapat Suntikan Modal dari Mandiri Capital Indonesia

“BukaPengadaan berupaya memperkuat peran UMKM dalam sektor e-procurement. Kolaborasi ini memberikan tambahan pilihan pembiayaan bagi UMKM mitra BukaPengadaan, sehingga merupakan langkah yang sangat positif mendukung pertumbuhan UMKM yang ada di Indonesia agar dapat fokus mengembangkan usahanya,” tutur Hita dalam siaran pers, Selasa (20/4/2021).

Hita mengatakan, sejak dirilis tahun 2016, BukaPengadaan terintegrasi dengan marketplace Bukalapak yang menghubungkan BukaPengadaan dengan 6,5 juta pelapak untuk menawarkan ratusan juta produk.

Di tahun 2020, Buka Pengadaan ditunjuk sebagai mitra operator oleh LKPP yang bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas UMKM menjadi supplier untuk pengadaan pemerintah.

Selain itu, untuk membantu pemerintah dalam masa pandemi, BukaPengadaan juga ditunjuk bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) untuk mendistribusikan 50.000 bantuan ke seluruh Indonesia.

Selama pandemi, BukaPengadaan juga mencatat pertumbuhan 2 kali lipat untuk seluruh produk yang terjual.

Di sisi lain, Modal Rakyat tidak hanya fokus menyalurkan pembiayaan kepada satu ekosistem saja, tetapi juga berupaya menjangkau setiap ekosistem bisnis dan UMKM di Indonesia.

Co-Founder & Direktur Modal Rakyat Stanislaus Tandelilin mengatakan, kerjasama ini membuka peluang bagi setiap pelaku bisnis maupun produk untuk mengakses laman Modal Rakyat, baik secara langsung ataupun melalui mitra bisnis.

Baca juga: Eks Bos Bukalapak Suntik Dana Rp 72 Miliar ke Perusahaan Teknologi

Stanis mengatakan, Modal Rakyat memiliki tiga skema pendanaan yang dapat digunakan yakni Modal Usaha, Modal Multiguna dan Modal Mikro.

Dengan target yang dicanangkan oleh Modal Rakyat dalam menyalurkan pembiayaan hingga Rp 50 miliar kepada ratusan UKM dalam ekosistem BukaPengadaan, Stanis berharap akan semakin banyak lagi UMKM lokal yang dapat berkembang bisnisnya.

“Kami melihat potensi besar B2G dan B2B, terutama di bidang pengadaan akan semakin meningkat ke depan. Bersinergi dengan ekosistem BukaPengadaan, diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM mengembangkan bisnisnya dengan lebih cepat,” ungkap Stanis.

Untuk memperoleh pendanaan UMKM, Anda perlu melengkapi beberapa persyaratan pengajuan antara lain:

1. Peminjam harus terdaftar sebagai partner di BukaPengadaan

2. Peminjam telah terdaftar dan terverifikasi sebagai Peminjam di website www.modalrakyat.id

3. Memiliki mutasi rekening 6 bulan terakhir yang mencerminkan omset bisnis

4. Laporan keuangan tahun berjalan

5. Laporan pembelian & penjualan per bulan

6. Daftar kewajiban pada bank/ leasing/ lembaga keuangan lainnya

7. Daftar supplier & buyer beserta kontak person (untuk trade checking)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com