Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Menguat Usai BI Pertahankan Suku Bunga, IHSG Justru Melemah

Kompas.com - 20/04/2021, 16:18 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pasca keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga 7 day reverse repo rate (7DRRR) di level 3,5 persen.

Mengutip data Bloomberg, Selasa (20/4/2021), Mata Uang Garuda tersebut ditutup diposisi Rp 14.495 per dollar AS, atau naik 0,34 persen (50 poin) dibandingkan penutupan sehari sebelumnya.

Sementara, BI mencatat nilai kurs tengah rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di posisi Rp 14.508 per dollar AS, menguat dari penutupan sebelumnya di Rp 14.568.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertengger di zona merah. Mengutip RTI, IHSG melemah sebesar 0,23 persen atau 14,2 poin ke level 6.038,32.

Nilai total transaksi penutupan kali ini, mencapai Rp 8.527 triliun dari 12,6 miliar lembar saham yang diperdagangkan. Sebanyak 225 saham yang menguat, 259 saham melemah, dan 162 berada di posisi stagnan. Adapun aksi jual oleh investor asing (net foreign sell) di seluruh market sebesar Rp 108,87 miliar.

Baca juga: Ada Larangan Mudik, Pengusaha Bus Minta Insentif ke Pemerintah

Dari sepuluh sektor penopang IHSG, ada tempat sektor yang mengalami pelemahan, yakni tambang, properti, keuangan, dan perdagangan.

Sementara, beberapa indeks saham seperti LQ 45 turun 0,07 persen ke level 902,56, indeks KOMPAS100 turun 0,15 persen ke level 1.150, Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,08 persen ke level 593,77.

Saham LQ 45 yang masuk kategori top losers antara lain PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) turun 4,20 persen ke level 2.280, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 2,78 persen ke level 12.250, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) turun 1,82 persen ke level 1.620.

Sedangkan saham yang masuk top gainers diantaranya PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) naik 7,63 persen ke level 2.680, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 5,32 persen ke level 990.

Baca juga: Masih Bisa Daftar, Cek Penerima BPUM 2021 di Eform.bri.co.id

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com