Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Jadi Wanita Mandiri secara Finansial

Kompas.com - 21/04/2021, 06:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Di era modern ini, sudah saatnya wanita mandiri secara finansial. Namun memang, alat ukur mandiri finansial setiap orang berbeda-beda.

Perencana Keuangan Finansialku, L. Nathania, CFP mengungkapkan bahwa notabene “cukup” finansial tidak dapat disamaratakan untuk semua orang. Namun, memiliki penghasilan sendiri dapat dijadikan sebagai titik awal menjadi financial-independet woman.

Menurut dia, wanita mandiri secara finansial banyak manfaatnya.

Wanita dapat menjadi backup bagi keamanan keuangan keluarganya saat kepala keluarga tertimpa musibah,” sebut Nia.

Baca juga: 5 Tips Mengelola Keuangan bagi Wanita Karier

Berikut tipas menjadi wanita mandiri secara finansial.

1. Kenali potensi diri dan pahami kondisi

Dalam dunia karier dan bisnis, wanita sering dihadapkan dengan berbagai kondisi sulit, baik di rumah maupun di masyarakat.

Dimulai dari jam kantor yang kurang fleksibel, sampai berbagai tuntutan atau norma keluarga dan masyarakat.

Dengan berbagai rintangan tersebut, Nia berkata bahwa penting untuk kamu mengenal potensi diri dan mengetahui nilai lebih dalam diri sendiri.

“Hal ini dapat kita berikan dalam suatu pekerjaan, jasa, maupun produk,” katanya.

2. Belajar dan asah terus skills

Memang wanita secara kodrat, akan ada masanya harus mundur sejenak dari dunia profesional atau masa produktif secara finansial.

Namun sebut Nia, usahakan untuk tetap update dengan industri yang kamu sukai, agar nanti lebih mudah berkarya kembali saat sudah siap.

“Investasi terbaik adalah investasi kepada diri sendiri,” ungkapnya.

Sehingga sejak dini, ikuti berbagai pelatihan, webinar, dan teruslah belajar. Tentu belajar bisa membuat kamu terus menggali potensi diri, dan meningkatkan value diri dari segi penghasilan.

Baca juga: Profil 2 Wanita Terkaya Indonesia, Kartini Muljadi dan Arini Subianto

3. Mulai tentukan tujuan keuangan

Bila kamu sudah memiliki penghasilan sendiri, mulai rumuskan tujuan keuanganmu agar hasil jerih payah kamu dapat dikelola dengan lebih terarah. Targetkan secara bertahap dan matang.

“Dari level mampu memenuhi kebutuhan pribadi, sampai tujuan keuangan jangka panjang,” ucap Nia.

Di Finansialku sendiri, dalam proses tujuan keuangan terdapat segitiga piramida keuangan. Yang paling dasar adalah pemenuhan keamanan keuangan, dimulai dari dana darurat, arus kasa yang sehat, memiliki asuransi, hingga utang-piutang yang tidak melilit.

Setelah itu, ada kenyamanan keuangan yang mana kamu bisa mulai menabung dan berinvestasi untuk mencapai tujuan keuangan. Misalnya, menyiapkan dana menikah, dana haji/umrah, hingga pensiun.

Baca juga: Sri Mulyani Berbagi Tips Seimbangkan Peran Wanita Karier, Istri, dan Ibu

4. Bijak berbelanja

Wanita memang identik dengan hobi berbelanja. Tidak salah jika kamu menjadikan “bebas berbelanja” sebagai motivasi untuk menjadi wanita yang mandiri secara finansial.

Bahkan sebut Nia, self-reward sebenarnya penting untuk menjaga motivasi dan produktivitas kamu. Namun tetap, bijak dalam berbelanja sangatlah penting.

Mandiri secara finansial tidak akan dapat terjadi jika kita terus dibayang-bayangi oleh utang,” katanya

Sehingga, hindari belanja berlebih sebagai pelampiasan emosi, dan gunakan kartu kredit hanya sebagai alat pembayaran.

“Satu cara agar lebih bijak dalam berbelanja adalah mencatat pengeluaran,” jelas Nia.

Cobalah untuk rutin catat pengeluaran harian dan lihat catatan secara berkala. Bahkan kalau perlu, buat anggaran belanja, dan lihat catatan keuangan sebelum berbelanja.

Dia menyebutkan, hal ini dilakukan agar kamu selalu sadar akan batasan dana yang dapat dibelanjakan.

Baca juga: Sepak Terjang Okonjo-Iweala, Wanita Pertama yang Pimpin WTO

5. Work-life balance

Tujuan keuangan dengan jangka waktu yang jelas pastinya semakin memacu kamu untuk terus berkarya.

Namun tetap perlu diperhatikan, jangan sampai memforsir diri dan merusak kesehatan jasmani rohani. “Bagaimana pun juga, sesuatu yang berlebihan tidaklah baik,” ucap Nia.

Katanya, kalau jasmani dan rohani kurang sehat, mandiri secara finansial juga tidak dapat dinikmati secara optimal.

“Sempatkan diri untuk quality time dengan diri sendiri dan keluarga, wajib dimasukkan ke dalam agenda,” tegasnya.

Baca juga: Iseng-iseng Buka Bisnis Makanan Rumahan, Wanita Ini Raih Omzet Jutaan Per Bulan

6. Yakin

Meski kamu sudah berusaha untuk menjadi wanita yang mandiri secara finansial, tidak jarang terbersit keraguan pada kemampuan diri. Hal tersebut memanglah wajar.

Melansir dari survei KPMG yang dipublikasikan dalam 2020 KPMG Women’s Leadership Summit Report, 75 persen dari 750 eksekutif wanita partisipan, survei tersebut mengaku pernah mengalami imposter syndrome dalam perjalanan kariernya.

Imposter syndrome adalah kecenderungan individu untuk ragu terhadap kemampuan diri dan mengecilkan kesuksesan sendiri.

Menurut Nia, terkadang rintangan terbesar adalah diri sendiri, “Entah itu ketidakpercayaan diri, maupun kemalasan,” jelasnya.

Yuk, mulai dari diri sendiri, mari kita semua biasakan pola pikir yang optimis: Wanita mampu berdaya dan mandiri secara finansial! (Retna Gemilang)

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com