Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tantangan Pengembangan Ekonomi Syariah Versi Bank Indonesia

Kompas.com - 21/04/2021, 15:06 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia memiliki potensi ekonomi syariah yang sangat besar. Hal ini utamanya didukung oleh banyaknya jumlah penduduk Muslim di Tanah Air.

Namun demikian, Bank Indonesia (BI) menyadari adanya sejumlah tantangan yang perlu dihadapi untuk memaksimalkan potensi tersebut.

Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan, salah satu tantangan yang dihadapi pengembangan ekonomi syariah masih belum memadainya pasokan dari industri halal dalam negeri.

Baca juga: Maksimalkan Potensi Ekonomi Syariah, BI Akan Bentuk Holding Ekonomi Bisnis Pesantren

Menurut dia, saat ini permintaan terhadap produk halal di Indonesia lebih tinggi ketimbang level produksi yang ada.

"Sehingga beberapa produk perlu dipenuhi dari luar negeri," kata Rosmaya dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (21/4/2021).

Apabila tidak segera diatasi, hal tersebut akan menjadi ancaman tersendiri bagi neraca dagang Indonesia.

Lebih tingginya impor daripada kemampuan ekspor akan mengakibatkan defisit neraca dagang.

"Oleh karena itu akselerasi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia sangat penting untuk mengoptimalkan laju perekonomian nasional," ujar Rosmaya.

Baca juga: BI Catat Transaksi Uang Elektronik Melonjak 42 Persen, Apa Pendorongnya?

Selain itu, Rosmaya juga menyoroti kecepatan perkembangan teknologi, yang saat ini telah menjadi kesatuan dalam berbagai sektor usaha.

Pesatnya perkembangan teknologi telah menciptakan disrupsi di berbagai sektor usaha, seperti sektor keuangan, yang terefleksikan dengan semakin maraknya financial technology atau fintech.

Rosmaya menilai, penggunaan teknologi menjadi sangat penting bagi para pelaku industri halal untuk menciptakan efisiensi rantai pasok hingga perluasan akses pasar.

"Untuk tantangan tersebut, kami memandang penggunaan teknologi membuka peluang bagi ekonomi syariah," tutur dia.

Perekonomian syariah Indonesia disebut sudah mengalami pertumbuhan yang positif beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Selain Suku Bunga Rendah, Ini Jurus BI Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Ini tercermin dari ditempatkannya Indonesia di posisi ke-4 ekonomi syariah dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com