Faktor utamanya disebabkan penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya yang lebih rendah serta adanya kenaikan pungutan ekspor dan pajak ekspor kelapa sawit yang signifikan.
Bisnis Astra yang bergerak di sektor infrastruktur dan logistik ini juga alami penurunan laba bersih senilai Rp 42 miliar atau turun 42 persen.
Kendati pendapatan jalan tol meningkat, tetapi perseroan harus melakukan pemulihan biaya transaksi yang terjadi di kuartal I 2020.
Baca juga: Lowongan Kerja di Astra Honda Motor, Ini Posisi yang Dibutuhkan dan Cara Mendaftarnya
Penurunan laba berikutnya juga terjadi di sektor teknologi informasi Astra Grup yang hanya mencapai Rp 1 miliar atau turun 50 persen.
Hal ini disebabkan penurunan pendapatan dari bisnis solusi dokumen dan layanan perkantoran salah satu anak usaha perseroan yakni PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9 persen sahamnya dimiliki Perseroan.
Bisnis terakhir milik Astra Grup adalah properti.
Bisnis properti yang dikembangkan malah alami peningkatan laba bersih sebesar 23 persen menjadi Rp49 miliar.
Pendongkrak utamanya karena tingkat hunian yang lebih tinggi dan biaya operasional yang lebih rendah di Menara Astra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.