Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KABAR KADIN

Arsjad Rasjid Sebut UMKM dan Ekonomi Daerah Jadi Kunci Pemulihan Perekonomian Nasional

Kompas.com - 22/04/2021, 11:37 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (6/2/2021) perekonomian Indonesia masih mengalami resesi hingga akhir 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal terakhir 2020 mengalami kontraksi atau minus 2,19 persen.

Realisasi tersebut merupakan lanjutan pertumbuhan minus yang telah terjadi sejak kuartal II dan kuartal III 2020, yakni masing-masing sebesar 5,32 persen dan 3,49 persen. Selain itu, dari 17 sektor perekonomian, 10 di antaranya menyumbangkan kinerja negatif.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid mengatakan, situasi pelik yang dialami Indonesia saat ini ibarat perang.

Pasalnya, roda ekonomi Indonesia benar-benar terhenti. Menurutnya, kondisi tersebut dapat terlewati apabila semua pihak bekerja sama.

“Penting sekali ada kemitraan antara Kadin dan pemerintah. Namun sebelumnya, kedua pihak harus saling percaya agar mampu bekerja dengan baik. Saya juga menginginkan Kadin Indonesia menjadi instansi yang inklusif dan kolaboratif,” ujar Arsjad dalam acara buka puasa bersama Kadin Banten, Rabu (21/4/2021).

Tak hanya itu, Arsjad juga menyoroti keberadaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dianggapnya memiliki peran vital dalam kebangkitan ekonomi nasional.

Menurutnya, jumlah UMKM yang semakin banyak akan berpengaruh besar terhadap keadaan pasar dan kejayaan ekonomi nasional.

“Dalam inklusif, tidak memandang latar belakangnya, semuanya sama, yakni pengusaha, termasuk pelaku UMKM. Begitu juga sektor industrinya, tidak ada yang difavoritkan. Dari Sabang sampai Merauke, semua harus kami (Kadin) perjuangkan agar mampu tumbuh kembali,” jelas Arsjad.

Meski begitu, untuk memacu kembali pertumbuhan UMKM, Arsjad menilai butuh strategi berbeda. Pasalnya, banyak UMKM berasal dari berbagai sektor industri sehingga penanganannya harus disesuaikan berdasarkan latar industrinya.

“Jadi, lihat dulu latar belakangnya apa. Ibarat penyakit kan, obatnya harus disesuaikan, jadi bisa berbeda. Akan tetapi, kuncinya adalah pendanaan dan investasi. Selain itu, sebisa mungkin kami harus bisa menjaga agar tidak ada biaya tambahan di dalam UMKM tersebut,” kata Arsjad.

Mengenai masalah pendanaan, Arsjad menyebutkan, saat ini pihaknya telah menyiapkan strategi pendanaan yang nantinya akan menjadi fondasi untuk menghidupi UMKM.

Pentingnya ekonomi daerah

Selain UMKM, menurut calon ketua umum Kadin periode 2021-2026 tersebut, kebangkitan ekonomi nasional tak akan terwujud tanpa adanya pembenahan pada sektor ekonomi daerah.
Oleh karena itu, ia menginginkan Kadin daerah turut aktif memacu pertumbuhan ekonomi di wilayahnya masing-masing.

Asrjad Rasjid saat memberikan sambutan di acara buka bersama Kadin Banten (Dok. Kadin)Kadin Asrjad Rasjid saat memberikan sambutan di acara buka bersama Kadin Banten (Dok. Kadin)
“Kadin Indonesia itu jika diibaratkan perusahaan harus mampu memberikan value kepada pemegang sahamnya, yakni Kadin daerah. Agar berjalan, kami harus pastikan dulu antara Kadin pusat dan Kadin daerah memiliki satu visi. Jadi, harus sama-sama mengerti tantangannya apa,” ujar Arsjad.

Sebagai mitra pemerintah, Kadin siap mendukung semua program terkait pemulihan ekonomi, seperti program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Program KEK akan diberlakukan di setiap provinsi di Indonesia agar dapat menjadi pusat pergerakan ekonomi suatu daerah.

“Untuk itu, dalam program KEK, investasi itu penting. Kami sangat memerlukan investor, baik itu dari dalam maupun luar negeri. Bagaimanapun juga, dalam roda ekonomi itu kan yang namanya modal sangat penting,” imbuhnya.

Meski begitu, Arsjad mengingatkan kepada calon investor program KEK agar mau berkomitmen secara penuh dengan mengajak pengusaha lokal dan memberikan ruang gerak kepada pelaku UMKM.

“Jadi, tak semaunya (sendiri). Seperti yang saya katakan tadi tentang inklusif dan kolaboratif, (harus) ada kerja sama antara pengusaha besar dan kecil. Semoga dengan ini bisa jadi lebih banyak lagi pengusaha di daerah,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com