Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melejit, Laba Bersih BTN Tembus Rp 625 Miliar di Kuartal I-2021

Kompas.com - 22/04/2021, 12:19 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 625 miliar di kuartal I 2021.

Laba bersih tersebut meningkat sebesar 36,75 persen dari Rp 457 miliar dibanding kuartal I 2020.

"Secara overall kinerja BTN di kuartal I terus mengalami perbaikan dan kita lanjutkan hingga akhir tahun 2021," kata Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo dalam konferensi video, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Kuartal I-2021, BTPN Syariah Catatkan Laba Bersih Rp 375 Miliar

Haru menuturkan, perolehan laba bersih ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga. Pendapatan bunga BBTN tercatat naik 2,99 persen (yoy) menjadi Rp 6,35 triliun.

Perseroan juga mampu menekan beban bunga sebesar 10,28 persen (yoy) dari Rp 3,99 triliun menjadi Rp 3,58 triliun. Dengan langkah tersebut, pendapatan bunga bersih Bank BTN tercatat naik di level 27,32 persen (yoy) menjadi Rp 2,77 triliun.

"Pertumbuhan yang solid di mana kami berupaya untuk terus mengurangi jumlah dana mahal, dan sekarang sudah memperlihatkan penurunan signifikan," sebut Haru.

Haru menjelaskan, pendapatan bunga tersebut ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp 261,34 triliun per kuartal I 2021. Penyaluran kredit dan pembiayaan tersebut tercatat naik 3,19 persen (yoy) dari Rp 253,25 triliun per kuartal I 2020.

Haru bilang, pertumbuhan kredit dan pembiayaan bank bersandi saham BBTN tersebut pun berada di atas penyaluran kredit perbankan nasional.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merekam kredit perbankan nasional terkoreksi hingga 2 persen (yoy) per Januari 2021.

Dirunut lebih rinci, KPR subsidi masih menjadi pendongkrak perolehan kredit. KPR subsidi Bank BTN tercatat naik 9,04 persen (yoy) menjadi Rp 122,96 triliun per kuartal I 2021.

Sementara itu, KPR Non-subsidi juga mulai menunjukkan peningkatan tipis di level 0,2 persen (yoy) menjadi Rp 80,15 triliun pada akhir Maret 2021. Secara total, pertumbuhan kredit di segmen perumahan tumbuh sebesar 3,23 persen (yoy) menjadi Rp 236,57 trilliun.

Baca juga: BTN Telah Salurkan 31.000 KPR Subsidi

Adapun pada kredit di segmen non-perumahan, tumbuh 2,87 persen (yoy) menjadi Rp 24,76 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang kenaikan di segmen kredit konsumer dan kredit korporasi yang tumbuh masing-masing sebesar 9,43 persen (yoy) dan 7,44 persen (yoy).

"Pembiayaan UUS BTN juga meningkat 6,5 persen menjadi Rp 25,47 triliun pada Maret 2021 dari Rp 23,92 triliun di bulan yang sama tahun lalu. Dengan capaian tersebut, UUS BTN meraih laba senilai Rp 60,14 miliar per Maret 2021," ungkap Haru.

Lebih lanjut, rasio kredit macet (non performing loan/NPL) pada level 1,94 persen. Posisi tersebut turun 44 basis poin (bps) dari 2,38 persen (yoy). Di sisi lain, pencadangan yang dipupuk menjadi sebesar 115,93 persen per Maret 2021 atau naik. 1.027 bps.

Kemudian Dana Pihak Ketiga (DPK) naik sebesar 33,01 persen (yoy) menjadi Rp 294,91 triliun. Peningkatan DPK disumbang kenaikan penghimpunan giro, tabungan, dan deposito yang masing-masing tumbuh sebesar 33,91 persen (yoy), 4,29 persen (yoy), dan 41,44 persen (yoy).

"Dengan kenaikan simpanan masyarakat itu, Loan to Deposit Ratio (LDR) BTN juga turun sebesar 2.561 bps ke level 88,62 persen di Maret 2021. Akhir 2020 BTN menunjukkan likuiditas ter-manage dengan baik dengan LDR di bawah 100 persen," pungkas Haru.

Baca juga: Diblokir Mulai 8 Juni, Begini Proses Mengganti Kartu ATM Lama BTN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com