Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Bitcoin di Indonesia Diprediksi akan Terus Meningkat

Kompas.com - 22/04/2021, 19:08 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) menilai investasi dengan aset digital bitcoin akan terus meningkat di Indonesia.

Hal ini sejalan dengan penyebaran aset kripto yang lebih cepat di negara berkembang, termasuk Indonesia, dibandingkan dengan negara maju.

Chairman ABI Oham Dunggio mengatakan, terdapat peningkatan investor institusional yang mulai menggunakan aset digital sebagai alat investasi yang sah dan dapat dipercaya dan para pelaku industri yang turut mengembangkan layanan aset digital, terutama bitcoin.

Baca juga: Harga Bitcoin Perlahan Turun dari Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Menurut dia, keberadaan Bitcoin sebagai crypto asset dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia tentu sulit untuk diabaikan begitu saja.

Terutama karena Bitcoin semakin didukung oleh para investor besar dan institusi yang menggunakannya sebagai reserve asset.

ABI mencatat sedikitnya ada 8 bursa pedagang crypto asset yang telah terdaftar di BAPPEBTI, diantaranya Luno, Rekeningku, Indodax, Bitocto, Zipmex, Pintu, Upbit, dan Digital Exchange Indonesia.

"Terdapat perkembangan crypto asset di Indonesia yang signifikan dan regulasi di Indonesia mendukung investasi pada aset kripto karena telah diklasifikasi sebagai komoditas melalui Peraturan Menteri Perdagangan no 99 tahun 2018. Dengan demikian, masyarakat dapat memanfaatkan hal ini sebagai investasi, namun perlu dipahami bahwa investasi juga memiliki risiko, sehingga masyakarat harus membaca lebih dahulu tentang asset kripto termasuk faktor untung dan rugi," kata Oham dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Transaksi Bitcoin cs Terus Tumbuh, Indodax Catat 3 Juta Member Aktif

Sementara itu, dua perusahaan marketplace Bitcoin memberikan outlook positif akan perkembangan bitcoin ke depan di Tanah Air.

Saat ini, Bitcoin sudah berada di harga sekitar Rp 800 juta. Artinya, awal tahun ini sudah mulai terlihat trend bullish.

Jika permintaan terus bertambah, kemungkinan besar harga Bitcoin akan kembali naik, meski saat ini sudah tinggi.

Hal ini berpengaruh di mana pun. Namun, kenaikan ini bisa saja tidak naik secara langsung.

"Perlu diawali dengan koreksi terlebih dahulu karena pada saat koreksi, biasanya banyak orang yang membeli untuk memanfaatkan momen harga Bitcoin yang turun," kata CEO dan Founder Indodax, Oscar Darmawan.

Baca juga: Terus Melonjak, Harga Bitcoin Diramal Bisa Tembus Rp 1 Miliar

Sedangkan Ceo dan Founder dari Pintu Jeth Soetoyo menilai, dengan adanya aturan dari regulator yang sudah lebih jelas, kedepannya akan banyak ruang untuk pertumbuhan bagi Bitcoin dan crypto asset lainnya.

Bukan hanya seperti aset, tetapi sebuah challenger yang memulai perkembangan di sistem keuangan dan transaksi terdesentralisasi di dunia.

Dia mengatakan, semakin banyak yang sadar akan nilai Bitcoin dan permintaan untuk dijadikan sebagai aset semakin meningkat, maka harganya akan selalu meroket.

"Hal tersebut bisa dimanfaatkan sebagai peluang profit dan menjadi langkah yang perlu dilakukan untuk menyeimbangkan risiko dari uang fiat dalam mempertahankan nilai aset yang dimiliki," ungkap dia.

Baca juga: Volume Transaksi Bitcoin di Indonesia Hanya 1 Persen dari Transaksi Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com