JAKARTA, KOMPAS.com - Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati disarankan difungsikan menjadi pusat distribusi logistik e-commerce. Hal ini sekaligus mempercepat pengoperasian Bandara Kertajati di masa pandemi.
Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) Akbar Djohan mengatakan, ide itu dimungkinkan karena selain memiliki kapasitas yang besar, akses bandara ini juga di dukung dua infrastruktur besar di Jawa Barat.
Infrastruktur tersebut yakni Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat dan akses Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang akan menghubungkan Kota Bandung dan Kertajati.
"Saya memberikan masukan kepada Gubernur Jawa Barat guna mempercepat beroperasinya Bandara International Jawa Barat adalah menjadikan Airport Kertajati menjadi hub e-commerce di Indonesia," ujar Akbar dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (22/4/2021).
Baca juga: Fintech Adalah: Pengertian, Jenis, dan Aturan Hukumnya
Menurut Akbar, dengan membangun ekosistem digital free trade zone di Bandara Kertajati akan memberikan daya tarik bagi pemain e-commerce global untuk menjadikannya sebagai hub connectivity dalam distribusi nasional bahkan sampai Asia Pasifik.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) itu mengatakan, dengan adanya integrasi antara bandara, jalan tol, dan pelabuhan, kata maka akan memangkat waktu pengiriman barang.
"Dengan komitmen pemerintah saat ini yang sangat mendukung nasional logistik ekosistem, menjadi pendorong Bandara Kertajati untuk menangkap sekaligus memberikan nilai tambah dengan mengimplementasikan digital free trade zone, yang akan memberikan simplikasi regulasi dan birokrasi layanan dan memberi kepastian proses ekspor-impor secara integrasi dan seamless services," kata dia.
Akbar menambahkan, Bandara Kertajati juga terletak di daerah yang tak jauh dari kawasan industri yang tersebar dari Cikarang, Bekasi, hingga Karawang. Serta berdekatan dengan Cirebon dan Indramayu yang terkenal memiliki berbagai kerajinan dengan ekspor.
Hal itu semakin mendukung Bandara Kertajati untuk difungsikan sebagai pusat logistik e-commerce.
"Dengan mengoperasikan Bandara Kertajati sebagai pusat logistik e-commerce, UMKM Indonesia bisa lebih mudah mengekspor hasil produksinya. Karena adanya kecepatan dan kemudahan dalam proses ekspor dan perizinan lainnya," ungkapnya.
Baca juga: Strategi BCA Kembangkan Super App, Gabung Internet Banking dengan Mobile Banking
Ia mencontohkan, hal ini sudah dilakukan oleh e-commerce Alibaba di Malaysia sejak 2018 yang melibatkan pemerintah negara itu dalam membuat regulasinya. Hasilnya transaksi yang didapat mencapai 600 miliar dollar AS.
Di sisi lain, lanjut Akbar, pemanfaatan Bandara Kertajati sebagai pusat logistik e-commerce akan semakin menghidupkan aktivitas di bandara tersebut agar tidak sepi dan dapat lebih produktif.
Seperti diketahui, jumlah penerbangan di bandara terbesar kedua di Indonesia ini masih jauh dari harapan. Saat pandemi Covid-19 melanda, operasional Bandara Kertajati pun terus menurun, bahkan sempat berhenti karena tak ada penerbangan.
"Maka menjadikan Bandara Kertajati sebagai pusat logistik e-commerce merupakan pilihan bijak dan solutif agar pembangunan bandara ini tidak sia-sia," pungkasnya.
Baca juga: Targetkan ZIS Rp 503 Miliar, Baznas Gandeng GoPay
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.