Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar THR Tidak Cepat Habis, Simak Tips Atur Keuangan Saat Ramadhan dan Lebaran

Kompas.com - 23/04/2021, 09:12 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengeluaran di bulan puasa cenderung meningkat bila dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Kenaikan harga tidak bisa dihindari.

Lantas, bagaimana cara yang bijak dalam mengelola keuangan di sepanjang bulan Ramadhan dan juga cara mengelola uang THR?

Legowo Kusumonegoro, penasihat untuk Wealth and Asset Management Indonesia (WAM Indonesia) mengatakan, tidak sedikit orang yang mengeluh, pengeluarannya justru membengkak di sepanjang bulan Ramadhan.

Baca juga: Bijak Belanjakan THR, Cek Jadwal Promo dan Cara Dapatkan Cashback dari ShopBack

Padahal saat Ramadhan ada pendapatan tambahan berupa Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pekerja, yang mana secara otomatis menambah pemasukan.

Maka dari itu, penting untuk mencari tahu penyebabnya, supaya kejadian serupa tidak terus terulang.

Berikut beberapa tips agar THR tidak cepat habis saat Ramadhan dan Lebaran:

1. Kendalikan hawa nafsu

Pada dasarnya ada dua faktor penyebab naiknya pengeluaran, yaitu naiknya harga di sepanjang Ramadhan dan menjelang Lebaran, serta naiknya jumlah atau frekuensi pembelanjaan.

Kenaikan harga atau inflasi, misalnya harga berbagai komoditas pangan, merupakan faktor eksternal yang diluar kontrol kita.

Sementara kenaikan jumlah atau frekuensi pembelanjaan merupakan faktor internal yang seharusnya bisa kita kontrol.

 

Baca juga: Sri Mulyani Siapkan Anggaran Rp 30,6 Triliun untuk THR PNS

Namun, godaan atau lapar mata sering kali menjadi penyebab jebolnya anggaran.

Menurut Legowo, kebanyakan orang ingin memberikan hadiah atas keberhasilan anak atas keberhasilannya menunaikan ibadah puasa.

Alasan lainnya adalah, karena ingin melanjutkan tradisi, seperti membeli baju dan sandal atau sepatu baru, mudik, bagi-bagi angpao atau bingkisan, buka puasa bersams (sebelum pandemi), dan lain-lain.

“Jika seluruh keinginan ini tidak direm atau cenderung menuruti hawa nafsu tanpa adanya pengelolaan keuangan yang benar, sangat mungkin akan berujung pada lilitan utang. Padahal, esensi berpuasa adalah untuk mengendalikan hawa nafsu,” ungkap Legowo dalam siaran pers, Kamis (22/4/2021).

2. Hindari utang

Dalam menghemat THR, berbelanja dengan cara berutang tidak disarankan, termasuk untuk keperluan Lebaran.

Menurut Legowo, guna menghemat THR ada baiknya jika seseorang bisa menyesuaikan antara pendapatan dan pengeluaran.

“Manusia sangat pintar dalam menyesuaikan diri. Maka, lakukan konsumsi atau pembelanjaan sesuai dengan kemampuan. Manfaatkan dan syukuri rejeki, termasuk THR, dengan sebaik-baiknya,” kata dia.

Baca juga: Sejarah Asal Muasal THR, Awalnya Hanya untuk PNS

3. Manfaatkan THR dengan bijak

Untuk menghemat pengeluaran sekaligus bisa memanfaatkan THR secara maksimal, lakukan skala prioritas.

Misalnya, membayar THR orang yang bekerja untuk kita (termasuk petugas keamanan lingkungan dan pengangkut sampah), membayar zakat dan sedekah, melunasi utang, mengisi simpanan dana darurat, diinvestasikan, dan sisanya barulah bisa untuk dibelanjakan.

“Berbicara mengenai dana darurat, saldo dana darurat seharusnya bisa menutupi biaya hidup selama paling tidak enam bulan. Namun, di saat pandemi, saya sarankan saldo dana darurat cukup untuk 12 bulan biaya hidup. Manfaatkan THR, bonus, dan penghasilan tambahan lainnya untuk mengisi simpanan dana darurat,” jelas Legowo.

Baca juga: Mau Cari Tambahan THR? Coba Berburu Saham yang Tebar Dividen Ini

Bagi yang memiliki anak usia sekolah, dana THR juga bisa dimanfaatkan untuk membayar biaya sekolah di tahun ajaran baru yang sebentar lagi datang.

Sementara bagi yang ingin mudik, sebaiknya tunda dulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com