Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bangun RJIT di Denpasar Utara, Kementan Dukung Peningkatan Produktivitas Petani

Kompas.com - 23/04/2021, 09:23 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktorat Jenderal (Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan dukungan untuk peningkatan produktivitas pertanian di wilayah Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali.

Dukungan yang diberikan berupa Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) yang penting untuk memastikan lahan pertanian mendapatkan pasokan air.

Mentan Yasin Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan bahwa RJIT bertujuan untuk memperbaiki, membenahi, sekaligus meningkatkan fungsi tersier yang rusak.

“Dengan begini, kita memastikan lahan pertanian mendapatkan pasokan air yang cukup,” kata SYL dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/4/2021).

Baca juga: Kementan Beri Gratis Ongkir Rp 35.000 Belanja Online di PMT Pasar Minggu

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan Sarwo Edhy menjelaskan bahwa kegiatan RJIT di Denpasar Utara dilakukan kelompok tani (Poktan) Subak Dalam yang diketuai I Wayan Tamo.

“Petani ini kita libatkan agar bertanggung jawab menjaga RJIT. Kita berharap petani bisa memanfaatkan program ini untuk mendukung peningkatan pendapatan,” ujarnya.

Adapun saluran irigasi yang direhabilitasi memanfaatkan air dari Dam Mambal-Tukad Ayung di Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara yang mampu melayani lahan seluas 90 hektar (ha).

Ia menerangkan, kegiatan RJIT itu memiliki target 122 meter (m) dengan realisasi per 16 April 2021 mencapai 100 m atau 80 persen.

Baca juga: Kementan Sebut Produksi Pangan Terkendali

“RJIT dilakukan dengan lebar dan kedalaman 0,4 m. Sebelum direhabilitasi, kondisi saluran irigasi berupa saluran tanah, tetapi kinerja menjadi beton siklop,” ujarnya.

Sarwo melanjutkan, dari lahan tersebut, indeks penanaman (IP) berada di angka 200 dengan pola tanam padi-padi-palawija. Produktivitas pertanian yang dihasilkan sebesar 7 sampai 8 ton per ha.

Adapun dampak yang diharapkan dari kegiatan tersebut adalah pengairan menjadi lancar, aliran air mengalir dari hulu ke hilir, mempermudah pembagian air oleh kelompok, meningkatkan efisiensi irigasi, dan mempertahankan status lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B), serta memperkecil kemungkinan alih fungsi lahan.

Baca juga: KTNA: Pupuk Subsidi Program Lintas Kementerian, Bukan Urusan Kementan Saja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com