Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program WASH Diluncurkan Demi Normalisasi Sungai Citarum

Kompas.com - 23/04/2021, 20:57 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Upaya normalisasi Sungai Citarum terus digencarkan berbagai pihak. Tak hanya melalui program pemerintah, sejumlah organisasi dan perusahaan swasta kini mulai aktif terlibat mendukung program Citarum Harum.

Terbaru, Yayasan Senyum Untuk Negeri (SUN) bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang dan didukung oleh PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna), meluncurkan program Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) 2021.

Program WASH ini bertujuan untuk meningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan dengan menyediakan akses air bersih, sanitasi yang sehat, kebiasaan hidup bersih dan sehat, serta perbaikan lingkungan.

Baca juga: Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif dan Inovatif, Sampoerna Raih Top Employer Indonesia 2021

Peresmian Program WASH 2021 ini ditandai dengan penanaman pohon di bantaran Sungai Citarum secara simbolis oleh para peserta kegiatan.

Kegiatan peresmian ini dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Bumi dan turut dihadiri oleh pemerintahan Kabupaten Karawang, perwakilan Yayasan Senyum Untuk Negeri yang didukung oleh Sampoerna.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang, Wawan Setiawan, yang membuka peluncuran program tersebut sedikit menjabarkan tentang tujuan pelaksanaan program WASH ini.

Baca juga: Bank Sahabat Sampoerna Akan Kian Agresif Garap Digital Banking

“Dalam memperingati Hari Bumi, dan upaya penghijauan wilayah Kabupaten Karawang juga melihat situasi pasca banjir yang lalu, maka kita fokuskan penanaman ini dibantaran Sungai Citarum dalam upaya normalisasi Sungai Citarum Harum ini” ucapnya dalam keterangan resmi, Jumat (23/4/2021).

Melalui program WASH, Yayasan SUN berupaya melakukan penghijauan dan meningkatkan serapan air di pinggiran Sungai Citarum dengan penanaman tanaman vertiver.

Lebih dari itu, program WASH juga akan fokus memberikan edukasi edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) serta fasilitas MCK komunal, fasilitasi sanitasi air, dan hidroponik di Kabupaten Karawang.

Menurut Chief Networking Officer Yayasan SUN Saefrudin, program ini berjalan menggunakan pendekatan multi-stakeholder, atau dengan mempertimbangkan ragam pemangku kepentingan di sekitar.

Program ini juga mengikuti standar sertifikasi pemeliharaan berkelanjutan dari Aliansi Wali Sumber Daya Air (Alliance for Water Stewardship).

Baca juga: Sampoerna Daur Ulang Puntung Rokok Jadi Produk Industri Rumahan

Keterlibatan Sampoerna Bersama Yayasan SUN dan program WASH sebagai komitmen tanggung jawab sosial perusahaan di bawah payung program keberlanjutan Sampoerna untuk Indonesia.

Melalui program WASH, Sampoerna berharap dapat turut mendukung peningkatan kualitas udara dan sanitasi di Kabupaten Karawang, serta penghijauan yang lebih luas untuk mencegah erosi di bantaran sungai Citarum.

“Senyum Untuk Negeri dengan dukungan Sampoerna Untuk Indonesia berkomitmen penanaman akan berlanjut hingga mencapai total 10.000 pohon sepanjang bantaran sungai Citarum, guna upaya penghijauan bantaran sungai, mohon bantuan warga sekitar untuk merawat bersama pohon yang telah di tanam,” jelas Saefrudin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com