Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Sukses Jadi Freelancer Tanpa Ganggu Pekerjaan Utama

Kompas.com - 25/04/2021, 13:29 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Saat gaji dari pekerjaan utama tidak cukup memenuhi kebutuhan, solusinya adalah mencari pekerjaan sampingan. Salah satunya menjadi freelancer atau pekerja lepas.

Menjadi freelancer kalau ditekuni, lumayan untuk penghasilan tambahan. Bisa menutup kebutuhan dapur, bahkan menabung atau investasi.

Akan tetapi, menjalani dua pekerjaan sekaligus akan mengorbankan waktu luangmu.
Agar keduanya berjalan seimbang, tanpa mengganggu pekerjaan utama, ikuti tips berikut ini, seperti dikutip dari Cermati.com.

Kerjakan sepulang dari kantor

Namanya bekerja di "dua kaki", nggak ada waktu buat santai. Sebab terkadang pekerjaan sebagai freelance pun kerap dikejar deadline mepet.

Misalnya pekerjaan utama sebagai staf administrasi. Pekerjaan sampingan, freelance content writer di satu perusahaan dengan projek 40 tulisan sebulan.

Baca juga: Kiat Pengajuan KPR agar Freelancer Punya Rumah Idaman

Kalau setiap hari tidak dicicil mengerjakannya, bisa keteteran. Oleh karena itu, kamu dapat mengerjakannya sepulang dari kantor atau menjelang tidur. Pastikan kamu sudah istirahat terlebih dahulu, seperti makan dan mandi.

Atau kamu buat target untuk menggarap pekerjaan sampingan hanya di hari kerja, setelah pulang kantor. Dengan begitu, akhir pekan betul-betul dipakai untuk me time maupun liburan.

Bangun lebih awal

Bila terlalu lelah dan capek di malam hari karena setumpuk gawean di kantor, kamu dapat memulai pekerjaan sampingan di pagi hari sebelum berangkat ke kantor. Maka dari itu, bangun lebih awal.

Misal berangkat ke kantor pukul 8 pagi. Pukul 4 pagi sudah bangun. Kerjakan pekerjaan freelance dari jam 4 sampai 6 atau 7 pagi. Kemudian mandi, sarapan, lalu bergegas ke kantor.

Kelihatannya seperti kejar-kejaran dengan waktu. Tetapi kalau sudah terbiasa, kamu akan menikmati dua pekerjaan ini.

Hindari kerja sampingan di kantor

Kamu bekerja sampingan untuk mencari penghasilan tambahan, bukan mengacaukan pekerjaan utama. Pekerjaan utama tetap harus diprioritaskan.

Jadi jangan menggarap pekerjaan sampingan di kantor. Selain membuat kamu tidak fokus, jika ketahuan atasan atau rekan kerja, akan menjadi masalah besar untukmu.

Ya, kalau bos atau rekan kerja bisa menerima dan membolehkanmu mengerjakan pekerjaan sampingan. Jika tidak, habislah riwayatmu. Kamu bisa dipecat gegara job freelance ini.

Meskipun punya waktu luang di kantor, sebaiknya tidak membawa atau mengerjakan pekerjaan sampingan. Ini semata-mata demi profesionalitas.

Saat berada di kantor, pikiran dan tenaga tercurahkan untuk pekerjaan utama, bukan yang lain. Jangan ‘mencuri’ jam kerja kantor hanya untuk bisa mengerjakan pekerjaan sampingan.
Jika berbuat demikian, maka kamu akan tergesa-gesa menyelesaikan pekerjaan utama.

Tidak lagi konsentrasi. Yang penting cepat selesai, tanpa memikirkan hasil pekerjaan tersebut.

Baca Juga: 7 Tips Mengubah Pikiran Negatif Menjadi Positif di Era New Normal

Gunakan akhir pekanmu

Menjalani dua pekerjaan sekaligus konsekuensinya memakai jatah liburmu. Di akhir pekan, Sabtu dan Minggu. Apalagi kalau projek freelance sedang banyak.

Kamu dapat mencicil pekerjaan sampingan di weekend. Misalnya ketika hari kerja, usahakan buat satu artikel.

Kemudian di hari libur, Sabtu atau Minggu, kamu dapat menyelesaikan dua artikel. Dengan begitu, pekerjaan utama tidak akan terganggu dan job freelance tetap lancar.

Tetap jaga kesehatan

Pekerjaan yang banyak tentu akan menyita waktu dan energimu. Jangan sampai kamu kelelahan sehingga jatuh sakit.

Kamu harus pintar membagi waktu antara pekerjaan utama dan sampingan agar berjalan selaras, seimbang, dan pastinya tidak menggerogoti kesehatanmu.

Meski banyak pekerjaan, hindari begadang, merokok, mengonsumsi minuman alkohol, atau banyak makan junk food.

Konsumsi makanan bergizi, banyak minum air putih, dan jangan lupa olahraga. Pastikan waktu istirahatmu cukup agar tubuh tetap sehat dan fit, sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan utama dan sampingan.

Bos Puas, Klien Senang, Dompet Tebal

Menekuni dua pekerjaan sekaligus kerap menjadi pilihan banyak orang, terutama yang ingin punya penghasilan lebih. Meski tidak mudah, tetapi bisa dilakukan asal kamu mampu mengatur waktu dengan baik.

Pilih pekerjaan freelance yang tepat, dan jalani dengan sikap profesional agar sukses di semua pekerjaan yang kamu tangani. Bos puas, klien senang, dompet tebal karena bisa memperoleh banyak uang.

Jika penghasilanmu semakin besar, kelola keuangan dengan terencana. Buat daftar pemasukan dan pengeluaran setiap bulan. Tak lupa alokasikan uang untuk dana darurat, tabungan, dan investasi agar kerja kerasmu tidak sia-sia di masa depan.

 

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com