KOMPAS.com - Terjun menjadi investor saham dilarang baper. Apalagi kalau pasar saham sedang rontok dan harga saham ramai-ramai jatuh.
Saham termasuk investasi berisiko tinggi. Harga saham sangat fluktuatif, cepat sekali bergerak naik turun bak roller coaster.
Meski demikian, bukan berarti Anda tidak boleh investasi saham ketika harganya lagi jeblok. Justru jadi peluang untuk "serok".
Anda bisa membeli saham unggulan dengan harga murah. Kalau kata Lo Kheng Hong, mercy harga innova. Kemudian jual saat harga naik.
Anda tetap dapat investasi saham saat harganya anjlok dengan tips berikut ini, seperti dikutip dari Cermati.com.
Melorotnya harga saham bisa mendatangkan berkah bagi investor. Walaupun mungkin sebagian investor lain menganggap itu adalah bencana.
Anda dapat membeli saham incaran dengan jumlah lot lumayan banyak dengan harga murah meriah. Kalau biasanya dengan uang Rp 1 juta, Anda hanya bisa membeli saham A (Rp 3.000 per lembar) sebanyak 3 lot , saat harganya turun menjadi Rp 2.000 per lembar, Anda bisa borong 5 lot.
Jika investor yang hanya memikirkan kesempatan tanpa pikir panjang, bakal beli sekaligus banyak. Tetapi Anda harus punya strategi.
Sebaiknya hindari membeli langsung dalam jumlah banyak. Beli saham secara bertahap. Sebab tidak menutup kemungkinan, harga sahamnya bakal merosot lagi keesokan harinya, sehingga Anda bisa lebih untung.
Pembelian bertahap juga dapat memberi Anda peluang untuk mengamati pergerakan harga saham di sektor lain. Jadi, Anda tidak menempatkan seluruh uang di satu sektor saja. Cara ini disebut diversifikasi yang dapat membantu meminimalisir kerugian investasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.