Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Capai Rp 219,7 Triliun di Kuartal I, Serap 311.793 Tenaga Kerja

Kompas.com - 26/04/2021, 12:57 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, realisasi investasi pada kuartal I 2021 mencapai Rp 219,7 triliun dari target investasi sebesar Rp 900 triliun.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi tersebut tumbuh 2,3 persen secara kuartalan (quarter to quarter/QtoQ) dan 4,3 persen secara tahunan (year on year/yoy), dan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 311.793 orang.

"Sebenarnya (target) dari Bappenas itu Rp 856 triliun, namun Pak Presiden memerintahkan kepada kami dan seluruh jajaran BKPM untuk target investasi Rp 900 triliun. Ini bukan pekerjaan yang gampang, di era pandemi," kata Bahlil dalam konferensi daring, Senin (26/4/2021).

Baca juga: Jokowi Mau Bentuk Kementerian Investasi, padahal Sudah Ada BKPM

Bahlil menuturkan, Penanaman Modal Asing (PMA) berupa investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) mulai tumbuh stabil setelah menurun di kuartal sebelumnya, dibanding Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Pada kuartal ini, BKPM mencatat realisasi PMA sebesar Rp 111,7 triliun, atau naik 0,6 persen (QtoQ) dan 14,09 triliun.

Porsinya mencapai 50,8 persen dari total keseluruhan investasi selama kuartal I 2021.

Sedangkan PMDN mencapai Rp 108 triliun, naik 4,2 persen secara kuartalan.

Namun, secara tahunan, porsinya menurun -4,2 persen atau hanya mencapai 49,2 persen.

Baca juga: Jangan Langsung Baper, Begini Tips Investasi Saham saat Harganya Rontok

"Ini menunjukkan bahwa kepercayaan dunia kepada Indonesia dan aktifitas PMA kita sudah mulai normal dan jalan. Sudah bisa melakukan adaptasi perkembangan pandemi Covid-19 yang melanda dunia," ucap Bahlil.

Sebaran investasinya pun unggul di luar Jawa dengan porsi mencapai 52,1 persen.

Total investasi di luar Jawa mencapai Rp 114,4 triliun atau naik 11,7 persen.

Bahlil bilang, pertumbuhan investasi di luar Jawa ini meneruskan pertumbuhan pada kuartal-kuartal sebelumnya.

Sedangkan di Pulau Jawa sebesar Rp 105,3 triliun dengan porsi 47,9 persen atau turun 2,7 persen.

Baca juga: Investasi Emas Jangka Pendek vs Jangka Panjang, Lebih Cuan yang Mana?

"Pada kartal IV (2020) saya sampaikan bahwa dalam sejarah baru pertama terjadi pasca reformasi, realisasi investasi untuk di luar Pulau Jawa (lebih tinggi porsinya)," ucap Bahlil.

Jika dilihat berdasarkan industrinya, sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran berada dalam posisi pertama dengan realisasi mencapai Rp 29,4 triliun, diikuti oleh industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp 27,9 triliun, transportasi gudang dan telekomunikasi Rp 25,6 triliun, makanan dan minuman Rp 21,7 triliun, serta listrik, gas dan air Rp 20,2 triliun.

"Di industri logam dasar, barang logam bukan mesin, dan peralatan, ini untuk pabrik atau industri, ini naik luar biasa sekali. Sekarang di peringkat kedua, biasanya kelima atau keenam," ungkapnya.

Adapun negara yang masuk dalam 5 besar, yakni Singapura dengan nilai 2,6 miliar dollar AS, diikuti China 1 miliar dollar AS, Korea Selatan 900 juta dollar AS, Hong Kong 800 juta dollar AS, dan Swiss 500 juta dollar AS.

Baca juga: Menhub: Konektivitas Bikin Investasi Masuk ke Indonesia

"Investasi PMDN memilih wilayah-wilayah yang aman seperti infrastrukturnya sudah bagus, tenaga kerjanya produktif, listrik sudah bagus dan lebih banyak di Jawa. Kalau PMA, masuk ke Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Riau," sebut Bahlil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com