Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Direktur PAL Mengundurkan Diri Setelah 5 Hari Menjabat

Kompas.com - 26/04/2021, 13:43 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir baru saja merombak jajaran direksi PT PAL (Persero) pada pekan lalu.

Salah satunya mengangkat Kuntjoro Pinardi sebagai Direktur Pemeliharaan dan Perbaikan.

Penunjukan itu berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-123/MBU/04/2021 tanggal 21 April 2021.

Baca juga: Baru Diangkat Erick Thohir, Direktur PAL Kuntjoro Pinardi Mengundurkan Diri

Namun, baru lima hari menjabat Kuntjoro pun menyatakan mengundurkan diri posisi direksi BUMN industri perkapalan itu.

"Dengan ini saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai Direktur Pemeliharaan Dan Perbaikan PT PAL," ungkap Kuntjoro dalam keterangan resminya, Senin (26/4/2021).

Kuntjoro mengatakan, pengunduran dirinya dilatarbelakangi persoalan banyaknya pihak yang tidak setuju atas penunjukkan dirinya menjadi direktur di PT PAL.

Ia disebut sebagai bagian dari kader PKS.

Adapun PKS dipandang oleh berbagai pihak tersebut sebagai kelompok yang mendukung radikalisme HTI dan ISIS, yang nilainya bertentangan dengan Indonesia.

Baca juga: Dirut PT PAL Budiman Saleh Segera Diadili Terkait Korupsi di PT DI

Hal itu dikarenakan PKS pernah menolak pelarangan ASN berafiliasi dengan organisasi terlarang HTI dan FPI. 

Partai tersebut juga pernah setuju WNI eks ISIS untuk dipulangkan ke Indonesia.

Kuntjoro menjelaskan, dirinya memang pernah menjadi calon legislatif PKS dalam Pemilu 2014 di daerah pemilihan Jawa Tengah.

Setelah gagal terpilih, ia pun mundur dari partai itu lalu kembali ke dunia akademis dan bisnis sesuai bidang keahliannya.

“Bagi saya pribadi, tudingan bahwa saya pendukung ISIS dan HTI sama sekali tidak bisa saya terima," tegasnya.

Baca juga: Bersengketa dengan Perusahaan Jerman, PT PAL Terancam Kehilangan Gedung

Menurut Kuntjoro, sebelum penunjukan sebagai direksi PT PAL, ia sepenuhnya bekerja sebagai pengajar yakni menjadi dosen titak tetap di International University Liaison Indonesia (IULI) sejak 2016 hingga saat ini.

Selain itu, Kuntjoro juga sempat menjadi anggota Komite Manajemen Risiko Dan Teknologi Informasi di BPJS Ketenagakerjaan pada 2016-2018, di samping pula pernah bekerja di beberapa perusahaan internasional

Kendati demikian, banyaknya perdebatan mengenai pengangkatan dia sebagai direksi PT PAL, Kuntjoro memilih untuk mengundurkan diri.

Ia bilang, tak ingin keributan berlanjut sehingga mengganggu keberlangsungan usaha PT PAL ke depannya.

Ia pun berharap, setelah pengunduran dirinya ini segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik ke depannya, sehingga berbagai program pembangunan yang direncanakan pemerintah dapat berjalan dengan baik.

Baca juga: Perusahaan BUMN Didorong Terapkan Industri 4.0, Apa Manfaatnya?

"Rencananya soal pengunduran diri ini disampaikan kepada Menteri BUMN Erick Tohir pagi hari ini," kata Kuntjoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com