Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN KULINER KOMPASIANA] "Dominasi" Soto di Yogyakarta | Tempat Makan Durian Sepuasnya | Membuat Sendiri "Pho" ala Vietnam

Kompas.com - 26/04/2021, 16:16 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Menurutmu mana yang lebih familiar untuk kuliner Yogyakarta: gudeg atau soto?

Akan tetapi, ternyata sudah mahfum ketika sedang di Yogyakarta misalnya, maka soto jadi pilihan untuk sarapan maupun makan siang.

Selain lezat, soto di Yogyakarta juga terkenal murah. Apalagi biasanya warung soto menjual aneka lauk tambahan yang tersedia di meja makan atau bisa dipesan langsung.

Untuk satu porsi soto juga tidak terlalu berlebihan hingga membuat kekenyangan.

1. Kota Gudeg Didominasi Kuliner Soto, Kenapa Bisa Begitu?

Ada satu hal yang membuat Kompasianer Liesabbina Rifka terheran ketika pertama kali merantau ke Yogyakarta untuk kuliah: mengapa soto begitu banyak dijual di Kota Yogja?

Bahkan sampai sempat terpikir kalau soto ini jadi kuliner khas Yogya. Pasalnya, ke manapun Kompasianer Liesabbina Rifka, di sana sudah ada yang menjual soto.

Soto khas Jogja sebenarnya tidak jauh berbeda dengan soto-soto lain pada umumnya, barangkali, yang membedakan hanya kuahnya saja.

"Jika soto identik dengan kuah yang kuning dan rasa rempah-rempah yang cukup kuat, soto khas Jogja ini justru hanya berkuah bening," tulis Kompasianer Liesabbina Rifka.

Belum lagi karena bumbunya yang hanya dipotong-potong tanpa ditumbuk sehingga cita rasa kuahnya lebih ringan daripada soto lainnya. (Baca selengkapnya)

2. Mau Makan Durian Sepuasnya, Silakan Datang ke Sini Saja!

Durian itu buah yang unik: jika ada yang suka, maka akan suka sekali; bila ada yang tidak suka, mencium baunya saja tidak tahan.

Daerah di Thailand yang terkenal akan Durian adalah Provinsi Nonthaburi. Lokasinya di tepi Sungai Chaophraya, membuat tanahnya subur dan sesuai untuk perkebunan durian.

Ketika berkunjung ke Thailand Kompasianer Visca jadi tahu kalau di sana 234 jenis durian.

"Di Thailand, orang biasanya memanen durian saat mendekati matang (bukan saat sudah matang), karena ketika sudah benar-benar matang, durian dianggap sudah melewati puncak kelezatannya," tulis Kompasianer Visca.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com