Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Proyek MRT, Tugu Jam Thamrin Bakal Direlokasi Sementara

Kompas.com - 27/04/2021, 14:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, pembangunan koridor MRT Jakarta Fase 2A rute Bundaran HI - Kota Tua sangat bersentuhan dengan banyak objek cagar budaya.

Salah satunya Tugu Jam Thamrin yang berada di perempatan Jalan M.H. Thamrin dan Kebon Sirih. Tugu jam ini pun akan direlokasi sementara.

"Jadi memang sebagai akibat pembangunan, tugu jam ini perlu direlokasi sementara selama masa pembangunan dari Stasiun Thamrin tersebut," ujar Silvia dalam konferensi pers virtual, Selasa (27/4/2021).

Ia menjelaskan, relokasi cagar budaya tersebut akan dilakukan dengan membaginya menjadi tiga bagian. Pertama, bagian puncak atau rumah jam.

Baca juga: Ada Pemegang Polis Tolak Skema Restrukturisasi, ini Respons Jiwasraya

Kedua merupakan badan tugu yang memiliki kanopi dan ketiga adalah bagian kaki atau lokasi yang saat ini berfungsi sebagai pos polisi.

Silvia memastikan, pemotongan tersebut sudah mempertimbangkan sisi arkeologi dan kekuatan struktur dari tugu jam itu sendiri, yang kajiannya telah dilakukan oleh ahli arkeolog dan ahli struktur Indonesia.

Ia bilang, MRT Jakarta telah melakukan pemeriksaan pada Tugu Jam Thamrin sejak Maret 2020. Pemeriksaan meliputi detail konstruksi serta material pada kanopi, dinding, perangkat mesin jam, dan kondisi lingkungan sekitar tugu jam.

Rencananya relokasi Tugu Jam Thamrin ini akan dilakukan pada Mei 2021 dan disimpan sementara di kawasan Monumen Nasional (Monas).

"Proses pemindahan tugu jam ini akan diberikan penahan baja untuk kestabilan struktur selama disimpan," kata Silvia.

Baca juga: 5 Tips agar THR Tidak Numpang Lewat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com