Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Anggaran Alutsista Kemenhan di Bawah Pimpinan Prabowo

Kompas.com - 27/04/2021, 16:45 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Musibah tenggelamnya KRI Nanggala 402 yang menyebabkan 53 awak kapal selam tersebut gugur menjadi pukulan bagi Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Hal tersebut sekaligus menjadi evaluasi bagi pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) di dalam negeri.

Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha menuturkan, saat ini hampir seluruh alutsista yang dimiliki Indonesia merupakan pembelian atau hibah negara asing di masa lalu.

Dengan demikian, anggaran TNI lebih banyak digunakan untuk pemeliharaan alutsista alih-alih pembelian baru, khususnya alutsista Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

Baca juga: Sri Mulyani Ingatkan Prabowo soal Anggaran Rp 137 Triliun Tak Hanya untuk Belanja Alutsista

Politikus PPP itu berpendapat, pemerintah sebaiknya membeli alutsista yang baru sehingga beban anggaran tiap tahunnya tidak terkuras untuk pemeliharaan alutsista yang telah usang.

"Agar musibah yang menewaskan putra-putri terbaik bangsa tersebut jangan terus berulang, maka ada baiknya alutsista yang tidak jelas pemeliharaan tersebut diparkir saja menjadi museum," ujar Syaifullah kepada Kompas.com, Senin (26/4/2021).

Lalu, sebenarnya seberapa besar anggaran Kementerian Pertahanan? Kemudian berapa porsi anggaran untuk pengadaan alutsista oleh kementerian yang dipimpin Prabowo Subianto itu?

Anggaran 2021

Berdasarkan Buku III Himpunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA/KL) Tahun Anggaran 2021, pagu anggaran Kemenhan tahun 2021 ini mencapai Rp 136,995 triliun. Jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2020 lalu yang mencapai Rp 117,909 triliun.

Anggaran Kemenhan pun tercatat terus meningkat sepanjang tahun sejak tahhun 2016 hingga tahun 2019. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, untuk anggaran tahun 2020 yang sebesar Rp 117,909 triliun, jumlah tersebut lebih rendah Rp 383,75 miliar dari pagu anggaran awal karena terjadi realokasi untuk penanganan pandemi Covid-19.

Dari total jumlah anggaran tersebut, Kemenhan mengalokasikan sebagian untuk alutsista.

Berdasarkan rincian anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga Per program pada tahun 2020, Kemenhan mengalokasikan anggaran untuk program modernisasi alutsista/non-alutsista/ sarana dan prasarana integratif Rp 1,01 triliun, program modernisasi alutsista dan non alutsista/sarana dan prasarana matra darat Rp 5,06 triliun, matra laut Rp 2,77 triliun, dan matra udara Rp 2,19 triliun.

Baca juga: Mengulas Proyek Besar Prabowo, Kerahkan Prajurit TNI Menanam Singkong

Sementara tahun 2021 ini, dengan total anggaran sebesar Rp 136,995 triliun jumlah anggaran yang dialokasikan untuk alutsista mengalami peningkatan.

Bila tahun lalu anggaran terkait alutsista hanya untuk modernisasi, tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran untuk dukungan pengadaan alutsista sebesar Rp 9,305 triliun.

Rincian Per Matra

Sementara itu untuk anggaran modernisasi dan harwat alutsista rinciannya sebagai berikut:

1. TNI AD sebesar Rp 2,651 triliun untuk pengadaan material dan alutsista strategis, dan untuk perawatan alutsista Arhanud, overhaul pesawat terbang, dan heli angkut sebesar RP 1,236 triliun.

2. TNI AL sebesar Rp 3,751 triliun antara lain pengadaan kapal patroli cepat, dan peningkatan pesawat udara matra lautm serta Rp 4,281 triliun untuk pemeliharaan dan perawatan alutsista dan komponen pendukung alutsista.

3. TNI AU sebesar Rp 1,193 triliun antara lain untuk pengadaan Penangkal Serangan Udara (PSU) dan material pendukung, serta pemeliharaan dan perawatan pesawat tempur senilai Rp 7,004 triliun.

Baca juga: Berkaca dari Tenggelamnya KRI Nanggala-402, Pemerintah Diminta Tak Beli Alutsista Bekas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com