Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

87 Hektar Sawah di Sungai Penuh Gagal Panen, Petani Diminta Gunakan Asuransi

Kompas.com - 27/04/2021, 21:10 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kota Sungai Penuh mencatat, terdapat sekitar 87 hektar (ha) sawah yang mengalami puso atau gagal panen.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Maipendri mengatakan, Kota Sungai Penuh di Jambi memiliki luas sawah yang dapat dijadikan sebagai sasaran tanam sebanyak 8.600 ha.

Jumlah itu ditambah dengan potensi panen yang diperkirakan mencapai 95 persen atau seluas 8.150 ha.

“Ini terjadi akibat banjir awal tahun yang berpengaruh terhadap jumlah produksi padi yang dihasilkan,” ujar Maipendri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/4/2021).

Baca juga: IFAD Kagumi Teknologi AWR Kementan

Namun, meski banyak sawah mengalami puso, Maipendri mengaku bahwa pihaknya tetap optimistis terhadap produksi padi pada 2021.

“Pemerintah Kota (Pemkot) Sungai Penuh pada 2021 menargetkan produksi padi sebesar 49.715 ton,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak para petani di Kota Sungai Penuh untuk memanfaatkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, asuransi merupakan bentuk antisipasi petani dalam menghadapi gangguan lahan pertanian.

Baca juga: Dorong Permodalan Petani, Kementan Alokasikan Dana KUR Rp 70 Triliun

Menurutnya, tuntutan terhadap petani adalah menjaga lahan pertanian agar tidak terjadi gagal panen. Sebab, kondisi itu akan menimbulkan kerugian dan menurunkan produktivitas pertanian.

“Untuk itu, kami mengajak para petani untuk menjaga lahan menggunakan asuransi,” ajaknya.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan Sarwo Edhy menjelaskan, asuransi pertanian merupakan bagian dari mitigasi bencana.

Sesuai dengan namanya, AUTP itu akan menjaga tanaman padi dari gagal panen akibat perubahan iklim, cuaca ekstrem, bencana alam, serta serangan organisme pengganggu tanaman dan hama.

Baca juga: Kementan: Industri Cokelat Akan Meningkat Pesat

Selain itu, sebut dia, untuk mendukung program, pihak asuransi akan mengeluarkan klaim sebesar Rp 6 juta per ha untuk lahan pertanian gagal panen yang telah diasuransikan.

“Dengan klaim itu, petani tidak akan merugi. Mereka justru memiliki modal untuk menanam kembali. Untuk itu, kita dorong para petani untuk memanfaatkan asuransi,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com