Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Beli Saham IPO Secara Online untuk Investor Pemula

Kompas.com - 28/04/2021, 10:30 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) kian memudahkan investor untuk membeli saham secara online. Bahkan, investor kini sudah bisa membeli saham yang ditawarkan dalam penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) secara online melalui platform digital e-IPO.

Sistem ini telah diperkenalkan oleh pihak bursa sejak tahun lalu. Namun demikian, kewajiban untuk menggunakan sistem e-IPO baru berlaku untuk calon emiten yang menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum kepada OJK di tahun 2021.

Keberadaan e-IPO ini pun akan kian memudahkan investor pemula yang ingin melakukan investasi saham dengan membeli saham IPO. Sebab, saham IPO belum memiliki harga yang stabil dan dianggap mampu memberi imbal hasil yang menarik untuk investor.

Baca juga: Simak Tips Investasi Saham untuk Investor Pemula

Tentu, untuk membeli saham IPO, investor juga harus terlebih dahulu memahami kondisi fundamental dari calon emiten dengan mempelajari laporan keuangan mereka.

Dikutip dari Panduan e-IPO Investor yang diterbitkan oleh BEI, sistem e-IPO dibentuk dengan latar belakang jumlah investor yang mendapatkan alokasi penjatahan ketika saham IPO kian dikit.

Investor ritel pun cenderung kesulitan untuk berpartisipasi dalam pasar perdana.

Lalu, bagaimana cara membeli saham IPO melalui e-IPO?

Di dalam panduan tersebut dijelaskan, investor dapat melakukan proses pemesanan saham secara langsung dengan mengakses laman e-ipo.co.id.

Secara singkat, proses yang harus dilalui oleh investor yakni registrasi, kemudian data investor akan diverifikasi oleh broker, melakukan subit pesanan, menyediakan dana di rekening dana nasabah (RDN), terakhir investor akan menerima saham IPO.

Registrasi e-IPO

  1. Investor melakukan registrasi dengan memasukkan alamat email
  2. Mengisi tipe investor (individu atau institusi)
  3. Isi data investor dengan benar
  4. Setelah menyimpan data dan register, investor dapat melanjutkan registrasi dengan melakukan autentifikasi melalui email yang didaftarkan
  5. Setelah klik tautan autentifikasi di email, dilanjutkan dengan memasukkan OTP
  6. Investor akan diminta untuk membuat dan memasukkan password
  7. Investor akan diminta menambah broker dengan klik +Broker
  8. Pilih broker yang dituju, baik yang sudah memiliki rekening maupun belum
  9. Pilih registrasi Single Investor Identification (SID) dan Sub Rekening Efek (SRE) bagi yang telah memiliki atau baru bagi yang belum. Investor yang belum memiliki SID/SRE dapat melakukan pembukaan rekening di luar sistem oleh broker yang dituju.

Baca juga: Jangan Langsung Baper, Begini Tips Investasi Saham saat Harganya Rontok

Login e-IPO

Setelah partisipan sistem melakukan verifikasi registrasi investor, maka investor sudah dapat login dan menyampaikan minat atau pesanan ke sistem e-IPO

Cara Menyampaikan Minat/Pesanan di e-IPO

  1. Pilih saham IPO yang ingin dipesan, klik More Info
  2. Pada tahap ini, investor harus memastikan sudah memiliki dana yang dibutuhkan dalam RDN
  3. Klik Place Order. Pada halaman ini, investor dapat melihat lebih detil tentang IPO tersebut serta mendownload prospektus atau additional information.
  4. Investor mengisi form pemesanan. Lalu klik Send. Setelah itu masukkan OTP.

Investor Melakukan Konfirmasi Membaca Prospektus

Sesuai dengan ketentuan dalam POJK, minat yang disampaikan langsung oleh investor pada masa bookbuilding wajib dikonfirmasi oleh investor itu sendiri pada masa offering. Konfirmasi itu dalam bentuk telah membaca prospektus. 

  1. Dari menu Active Orders klik View
  2. Klik I have already read the prospectus. Apabila investor tidak melakukan konfirmasi maka pesanan tersebut akan didrop. Batas akhir konfirmasi sampai hari terakhir masa offering.

Baca juga: Grab Bakal Merger dengan Perusahaan Cek Kosong untuk IPO, Apa Itu?

Melihat Hasil Penjatahan

Investor dapat melihat hasul penjatahan atas pemesanan saham mereka di e-IPO pada menu History. Status penjatahan terdiri dari:

  • Alloted: Mendapatkan penjatahan
  • Alloted w/ Scale Back: Mendapatkan penjatahan disesuaikan
  • Not Alloted: Tidak mendapatkan penjatahan
  • Not Carried Over: Pesanan tidak diteruskan untuk proses penjatahan

Baca juga: Simak, 3 Tips Aman Terhindar dari Penipuan Investasi Saham

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com