Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Gubernur BI Soroti Masalah Kelolaan Investasi di Industri Asuransi Jiwa

Kompas.com - 28/04/2021, 12:44 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Penasihat Indonesia Financial Group (IFG) Agus Martowardojo menyoroti masalah investasi di industri asuransi jiwa Indonesia.

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menekankan pentingnya tata kelola yang baik terhadap produk-produk asuransi jiwa yang berkaitan erat dengan investasi di pasar modal.

Sebab, tanpa didukung tata kelola yang baik, ada dampak besar yang membayangi industri itu dan masyarakat pemilik polis.

Baca juga: Targetkan Investasi di Manufaktur Rp 323 Triliun, Menperin Optimistis RI Tetap Dilirik Investor

Khususnya saat situasi pasar modal menantang, ketika ada pandemi Covid-19.

"Di industri asuransi jiwa, kita lihat tantangan yang ada adalah bagaimana perusahaan asuransi jiwa melakukan investasi. Kita mesti meyakinkan kalau perusahaan asuransi jiwa, lakukan investasi terkait produk asuransi yang terkait investasi, tentu ini dilakukan lebih tinggi governance-nya, harus lebih hati-hati," kata Agus dalam Launching IFG Progress, Rabu (28/4/2021).

Agus menuturkan, tata kelola yang baik dalam sebuah industri asuransi menandakan perlunya pembangunan SDM. SDM yang pandai dan andal akan lebih cekatan dan selektif dalam memilih instrumen di pasar modal.

Hal ini membuat industri asuransi di Indonesia akan lebih kuat, berdaya saing, dan menembus pasar global.

"Bukan hanya pandai dan handal, (SDM) punya integritas dan karakter yang kuat, orang-orang profesional yang bisa menjalankan good corporate governance," ucap Agus.

Baca juga: Pak Presiden Jangan Hanya Lirik Investasi Besar, Lirik Juga Investasi Kecil..

Agus menyebut, tata kelola yang baik juga membuat industri asuransi jiwa mampu bersaing dengan industri asuransi internasional di negeri sendiri.

Tak bisa dipungkiri, pangsa pasar (market share) industri ini masih didominasi oleh lembaga asuransi internasional.

Perusahaan multinasional ini dianggap punya permodalan yang kuat karena beroperasi di banyak negara.

"Ini tantangan bagi kita, bagaimana membangun industri asuransi lokal yang mempunyai kekuatan, berdaya saing, dan kalau tumbuh berkesinambungan. Bukan perusahaan asuransi yang kelihatannya di media massa baik, kuat, tapi kemudian ada masalah," pungkas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com