Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Penyelamat Jiwasraya, IFG Life Bakal Berorientasi Proteksi

Kompas.com - 28/04/2021, 21:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) memastikan bakal menghadirkan model bisnis asuransi yang berorientasi pada proteksi.

Perusahaan asuransi baru berpelat merah ini pun secara resmi mengantongi izin operasional perusahaan melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK No KEP-19/D.05/2021.

Komisaris Utama IFG Life Pantro Pander Silitonga mengatakan, asuransi pada dasarnya memberikan perlindungan bagi para pemegang polis, maka menjadi keharusan untuk perusahaan asuransi berorientasi pada proteksi.

Baca juga: Kantongi Izin OJK, IFG Life Siap Terima Polis Jiwasraya Juni 2021

“Bagi bisnis IFG Life, ini akan sangat relevan melalui salah satunya dalam bentuk perlindungan kesehatan, yang memang sangat dibutuhkan dan dicari oleh masyarakat,” ujarnya dalam acara IFG Progress Launching secara virtual, Rabu (28/4/2021).

Pantro menjelaskan, terdapat tiga pilar bisnis yang akan dijalankan IFG Life ke depannya. Pertama, mengelola portfolio PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang sudah direstrukturisasi dan dialihkan ke IFG Life.

Kedua, melaksanakan bisnis baru yang berbasis jiwa dan kesehatan yang berorientasi pada proteksi. Serta ketiga, dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Adapun market utama yang akan digarap oleh IFG Life adalah ekosistem BUMN mulai dari korporasi, pegawai, nasabah serta pelanggan BUMN.

“Kami yakin bahwa IFG Life mempunyai model bisnis yang cukup kuat, mempunyai target pasar di BUMN yang besar," kata dia.

Menurut Pantro, sebagai perusahaan asuransi baru, IFG Life memastikan bahwa tata kelola perusahaan akan dilakukan dengan baik, begitu pula dengan manajemen risiko yang akan dilakukan dengan kuat.

Termasuk memastikan liabilitas IFG Life, di mana produk asuransi yang dikembangkan adalah produk yang sehat.

"Dengan tata kelola dan manajemen risiko yang kuat akan membantu memastikan bahwa perusahaan di kelola dengan baik, dan nantinya akan memberikan perlindungan kepada pemegang polis,” ucapnya.

Ia mengatakan, dalam mendukung operasional bisnis, IFG Life menyiapkan customer centric model dengan beberapa aspek pembeda.

Baca juga: Di Atas Target, Laba Berjalan Holding BUMN Asuransi IFG Capai Rp 2,2 Triliun

Misalnya untuk mendorong pelanggan, IFG Life akan masuk dengan core proposition yang relevan sesuai dengan kebutuhan, baik itu asuransi jiwa maupun kesehatan.

Kemudian IFG Life memilih untuk menyiapkan financial advisors yang mencoba mengerti kebutuhan pelanggan, yang berorientasi bukan hanya kebutuhan penjualan jangka pendek.

Selain itu, IFG Life juga menyiapkan conservative and LDI-based investments. Investasi akan lebih prudent dan konservatif, serta disesuaikan dengan profil liabilitas atau kebutuhan perlindungan pemegang polis.

"Kami akan memberikan lebih kepada pemegang polis, karena kami akan lebih efisien dalam operasional, termasuk biaya distribusi dan biaya investasi. Sehingga pemegang polis akan mendapatkan lebih banyak manfaat,” jelas Pantro.

Baca juga: Hindari Kasus Jiwasraya Terulang, Luhut Minta IFG Punya Manajemen Risiko yang Baik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com