JAKARTA, KOMPAS.com - Persaingan bank digital di tanah air diproyeksi akan semakin ketat ke depan. Setelah beberapa bank BUKU I dan II bertransformasi menjadi bank digital, bank raksasa seperti PT Bank Central Asia (Persero) Tbk pun berencana meluncurkan bank digital dalam waktu dekat.
Direktur Utama Bank Neo Commerce (BNC) Tjandra Gunawan menyadari, dengan seiring berjalannya waktu, kehadiran bank digital akan semakin marak di Indonesia.
Untuk produk layanan perbankan yang ditawarkan pun diprediksi akan memiliki kesamaan satu sama lain.
Baca juga: Apa Perbedaan Bank Digital dengan Layanan Mobile Banking?
"Ciri khasnya masing-masing pasti ada. Kesamaanya pasti ada," katanya di Jakarta, Rabu (28/4/2021).
Tjandra mengklaim, BNC memiliki kelebihan dibanding bank digital lainnya.
"Yang menjadi kelebihan kami, kami mau customer kami, nasabah kami ,semua yang berbanking dengan kami mendapatkan satu yang tidak didapatkan bank lain, yaitu apa? Cuan," tuturnya.
Lebih lanjut Tjandra menjelaskan, pihaknya akan menawarkan keuntungan yang lebih besar bagi para pengguna dengan melakukan efisiensi operasional.
Dengan ditekannya biaya operasional seperti keberadaan kantor cabang, maka BNC hanya perlu memaksimalkan investasi di pengembangan teknologi.
"Kalau yang ditanam (di bank digital) suatu sistem yang tidak teruji itu akan menjadi costly. Karena mereka masih trial and error," katanya.
Baca juga: Bank Besar Ramai-ramai Ajukan Lisensi Bank Digital
Guna mengantisipasi hal tersebut, BNC memutuskan untuk bekerjasama dengan berbagai pihak yang sudah berpengalaman, seperti Huawei dan Tencent Cloud.
Dengan demikian, saat ini pihaknya bisa menawarkan deposito minimal senilai Rp 2 juta dengan suku bunga 8 persen selama 1 tahun.
"Kita memberi cuan jauh lebih besar dari teman peers lain. Enggak cuma nawarin nyaman, servis, tapi juga cuan," katanya.
Menurutnya, keamanan sistem dan juga pengalaman pengguna menjadi penting dalam aplikasi bank digital. Namun, nasabah disebut memerlukan hal lain untuk menarik minatnya.
"(Bank digital) bagus buat diliat, tapi enggak ada apa-apanya, saya percaya sebentar lagi di-uninstall," ucapnya.
Baca juga: Hal yang Perlu Diperhatikan Bank Digital dalam Pemulihan Ekonomi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.